Kompas TV regional sumatra

Kapolda Lampung Balas Eks Kasat Narkoba yang Ngaku Sakit Hati Tak Dapat Penghargaan: Dia Tak Ikhlas

Kompas.tv - 26 Oktober 2023, 10:32 WIB
kapolda-lampung-balas-eks-kasat-narkoba-yang-ngaku-sakit-hati-tak-dapat-penghargaan-dia-tak-ikhlas
Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika saat menjawab pertanyaan awak media soal keterlibatan mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP AG dalam jaringan narkoba Fredy Pratama di Mapolda Lampung, Jumat (15/9/2023). (Sumber: KompasTV/Roma Afria Diham)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

LAMPUNG, KOMPAS.TV - Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika buka suara menanggapi pernyataan AKP Andri Gustami yang mengaku sakit hati sehingga terlibat dalam peredaran sabu gembong narkoba Fredy Pratama.

Seperti diketahui, dalam dakwaan jaksa, Andi Gustami mengaku sengaja terlibat jaringan narkotika Fredy Pratama karena sakit hati tak pernah mendapat penghargaan.

Padahal, AKP Andri mengaku telah beberapa kali berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba dalam jumlah besar.

Baca Juga: Terungkap, Eks Kasat Narkoba Andri Gustami Minta Jatah Rp8 Juta Per Kg setiap Ada Pengiriman Sabu

Terkait pengakuan AKP Andri tersebut, Irjen Helmy mengatakan bahwa Polda Lampung sebenarnya telah memiliki rencana untuk memberikan penghargaan kepada anak buahnya itu.

Hal itu setelah melihat sejumlah kasus yang telah diungkap oleh AKP Andri. Namun demikian, kata Irjen Helmy, penghargaan itu urung ia tanda tangani karena pada akhirnya AKP Andri diketahui terlibat peredaran narkoba.

"Untung belum saya tanda tangani sudah ketahuan, oh ternyata dia terlibat dalam jaringan Fredy Pratama ini," kata Irjen Helmy di Mapolda Lampung, Rabu (25/10/2023).

Setelah mendapat laporan keterlibatan AKP Andri dalam peredaran narkoba, Kapolda Lampung memutuskan untuk membatalkan rencananya memberikan penghargaan kepada mantan Kasat Narkoba PolresLampung Selatan itu.

"Kami putuskan tolak penghargaannya dan kemudian saya perintahkan Propam ambil yang bersangkutan diproses baik itu secara kode etik disiplin maupun pidana," ujar Irjen Helmy dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Mantan Kasat Narkoba Polres AKP Andri Gustami 8 Kali Kawal Narkotika Fredy Pratama, Begini Modusnya

Menurutnya, alasan AKP Andri melibatkan diri dalam peredaran narkoba karena sakit hati tak kunjung mendapat penghargaan hanyalah dibuat-buat.

"Iya, saya menilainya begini, berarti dia tidak ikhlas dalam melaksanakan tugasnya," ujar Kapolda Lampung dikutip dari Kompas.com.

Menurut dia, tugas pokok seorang anggota polisi adalah melaksanakan perintah sebaiknya-baiknya, tanpa perlu mengincar penghargaan demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.

"Penghargaan itu ibarat rezeki, rezeki akan datang dari arah yang tidak diduga-duga," ucap Irjen Helmy.

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, terdakwa AKP Andri Gustami mengaku kecewa karena sering mengungkap kasus besar narkoba, namun tidak mendapat penghargaan.

Pengakuan AKP Andri tersebut disampaikan Jaksa Penuntut Umum Eka Aktarini saat membacakan dakwaan perkara jaringan narkotika Fredy Pratama yang melibatkan dirinya.

Baca Juga: Eks Kasat Narkoba Andri Gustami Diupah Rp1,3 Miliar Kawal Sabu Fredy Pratama, Uang Dibelikan Mobil

"Saya sudah setahun di Lampung Selatan tapi sudah banyak penangkapan besar yang dilakukan tapi tidak ada penghargaan, kalo begini mending saya cari duit saja untuk masa depan," kata Jaksa Eka membacakan pesan yang dikirimkan AKP Andri Gustami kepada M Rivaldo itu.


 



Sumber : Kompas.com, Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x