Mahasiswa IAIN Gorontalo Meninggal Saati Ikut Pengaderan, Keluarga Temukan Sejumlah Kejanggalan

GORONTALO, KOMPAS.TV - Tidak terima dengan kematian H-S, saat mengikuti program pengkaderan di Fakultas Syariah, IAIN Sultan Amai Gorontalo, keluarga yang didampingi Lembaga Bantuan Hukum, akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polda Gorontalo.

Menurut penuturan keluarga, sebelum mengikuti program pengkaderan, H-S dalam kondisi sehat, dan dari riwayat kesehatannya, H-S sama sekali tidak pernah menderita penyakit kronis yang menyebabkan diopname di rumah sakit.

Saat melihat jenazah H.S, keluarga menemukan sejumlah luka goresan dibagian tubuh, bahkan  lebih mencurigakan saat  dibawa ke Rumah Sakit, indentitas diri yang didaftarkan ke rumah sakit bukan nama sebenarnya.  

Kuasa hukum meminta, Kapolda Gorontalo mengusut tuntas dan mengungkap penyebab kematian H-S seterang-terangnnya. Pihak keluarga melaporkan panitia pelaksana yang dinilai paling bertanggungjawab atas kematian H-S.

Sementara itu Lukman Arsyad, Pembantu Rektor III IAIN Sultan Amai Gorontalo menyatakan, pihak Kampus mempersilahkan dan menghormati keputusan keluarga menempuh jalur hukum untuk mengungkap penyebab kematian H-S.  

Lukman Arsyad menyebut, telah membentuk tim investigasi internal, untuk menyelidiki kematian H-S dan untuk sementara waktu, kampus telah mengeluarkan surat edaran  kepada seluruh Fakultas terkait larangan melakukan kegiatan mahasiswa di luar Kampus.

Baca Juga: Menpora Dito Mengaku Belum Pernah Berinteraksi dengan Johnny G Plate  

Kampus IAIN Sultan Amai Gorontalo menyatakan turut berbela sungkawa dan telah memberikan santunan kepada keluarga, Rektor iain juga memberikan  apresiasi kepada keluarga, dengan memberikan kesempatan kepada anggota keluarga untuk melanjutkan studi di IAIN  hingga ke jenjang  S2 secara gratis.

#mahasiswameninggal

#IAINSultanamaigorontalo

#Gorontalo

#Pengaderan