Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Kemarau Panjang, Sawah Dibiarkan Mangkrak Hingga Hujan Turun

Kompas.tv - 28 September 2023, 16:30 WIB
Penulis : KompasTV Jateng

SEMARANG, KOMPAS.TV-Ratusan hektar sawah milik petani di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sengaja dibiarkan begitu saja selama musim kemarau panjang. Kondisi tanah tampak kering dan terlihat pecah-pecah karena selama empat bulan terakhir atau sejak juni lalu tidak turun hujan.

Sumber air dari aliran sungai dan sumber sumur resapan sudah mengering. Sehingga tidak bisa mengairi sawah. Kalau pun ada air yang masih tersisa lebih baik dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari.

Salah satu petani mengatakan, sawahnya akan mulai digarap saat hujan turun dan diprediksi akan terjadi pada akhir November atau Desember mendatang. Air aliran sungai kiriman dari Waduk Gajahmungkur di Kabupaten Wonogiri debit airnya pun turun drastis. Sehingga tidak mencukupi untuk mengairi sawah. Ditambah pada Oktober mendatang, air dari Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri melalui pintu air Dam Colo dihentikan sementara, karena selain untuk perawatan pintu air namun juga terdampak kekeringan.

Sehingga petani memilih membiarkan saja lahan pertaniannya. Lahan sawah inipun tidak bisa ditanami tanaman lain, karena ditakutkan mengalami gagal panen lantaran tidak adanya sumber air yang memadai.

“Lahannya nganggur, sampai nanti ada musim hujan, gak ada air kalau bulan sepuluh tetep itu sudah berhenti airnya dari pengairan,” ucap Sri Wartini, Petani.

Biasanya lahan pertanian bisa tiga kali masa tanam. Namun karena dampak El nino yang mengakibatkan kemarau panjang ratusan hektar sawah tersebut hanya  bisa dua kali tanam di tahun ini.

"Sekarang tidak bisa tanam karena biasanya itu satu tahun itu kita masa tanam tiga kali, Cuma untuk tahun ini hanya dua kali karena air dari Wonogiri sudah mati dan tidak ada hujan makannya petani tidak tanam padi. Panen terakhir bulan Juli kemarin, ini sudah tidak menanam karena sudah kering di tanah persawahan. Dianggurkan, tidak ditanami apa-apa sampai nanti musim hujan,” jelas Danang Surya Pratama, Sekretaris Desa Tumpukan .

Untuk sementara petani masih bisa bertahan hidup dari persediaan gabah yang tersisa pada panen sebelumnya. Harga gabah yang saat ini sedang tinggi membuat petani masih memiliki sedikit tabungan sebelum tiba masa tanam.

#kemaraupanjang #kekeringan #wadukgajahmungkur 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x