Kronologi Warga Sragen Temukan Fosil Gading Gajah Purba Berusia 800 Ribu Tahun saat Gali Pondasi

SOLO, KOMPAS.TV -  Warga Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menemukan fosil gading gajah purba sepanjang 2,5 meter yang diperkirakan berusia sekitar 800.000 tahun.

Fosil gading gajah purba tersebut ditemukan di Dukuh Ngebung, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng).

Menurut Pj Penyelamatan Temuan dan Imbalan Monitoring Situs Terpadu Sangiran, Suwita Nugraha, pihaknya mendapat laporan temuan itu pada Senin (31/7/2023).

Sementara, proses penyelamatan gading gajah purba temuan tersebut dilaksanakan pada Selasa (1/8/2023).

Baca Juga: Inspektorat Sragen Telusuri Aduan Wanita yang Tuntut Seorang Kepala Desa Menikahinya

"Hari ini kita lakukan penyelamatan dan pengangkatan temuan fosil gading gajah," kata Suwita Nugraha setelah penyelamatan, dikutip Kompas.com.

Berdasarkan hasil  pemeriksaan pada fosil tersebut, Suwita menduga fosil yang ditemukan yakni jenis Stegodon dan Elephas.

Ia memperkirakan usia fosil gading gajah purba tersebut sekitar 800.000 tahun.

"Tapi kalau saya lihat ini cenderung 80 persen jenis Elephas, gajah purba waktu itu," ujarnya.

"Kita temukan tuf atau bagian dari gabuh karena warnanya memang kuning, sekitar 800.000 tahun yang lalu, memang tua," paparnya.

Kronologi penemuan gading gajah purba

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kalijambe Iptu Sukarno menyebut pengangkatan fosil dilaksanakan di bekas bangunan milik warga.

Fosil gading gajah itu ditemukan saat warga sedang menggali tanah untuk membangun pondasi rumah.

"Warga sedang menggali tanah untuk keperluan fondasi rumah. Namun, ketika menggali tanah sedalam 50 sentimeter, cangkul yang digunakan mengenai sejenis batu memanjang," kata Iptu Sukarno pada Selasa (1/8).

Baca Juga: Krisis Air Bersih di Sragen Meluas di 7 Kecamatan

"Kemudian setelah dilakukan pengecekan secara mendalam ternyata batu tersebut menyerupai gading gajah," lanjutnya.

Setelah penemuan itu, langsung dilaksanakan pelaporan ke Museum Sangiran dan pengamanan untuk pengangkatan fosil tersebut.