Musim Kemarau Membawa Berkah Bagi Pemburu Batu Akik

BIREUEN, KOMPAS.TV - Saat air sungai mulai surut, selain dimanfaatkan oleh warga untuk mengangkut pasir, para pecinta batu akik juga mulai turun ke sungai untuk berburu batu alam tersebut. Biasanya pecinta batu akik akan menghabiskan waktu berjam berjam dalam sehari untuk memburu batu incaran.

Jika sedang beruntung, mereka bisa membawa hingga puluhan batu dengan berbagai macam jenis, motif, dan warna yang berbeda beda. Salah satu yang paling banyak ditemukan di sungai Peusangan ini adalah batu akik jenis sulaiman yang memiliki motif garis-garis dengan gradasi warna yang berbeda.

Salah satu pecinta batu akik yang rutin mencari baru di sungai tersebut adalah Edi, ia bersama temannya turun ke sungai mulai jam 3 sore hingga jam 6 sore dalam sehari. Ia mengaku tak pernah pulang dengan tangan kosong. Dalam sekali turun ke sungai satu atau dua batu pasti ia dapatkan.

Menurut Edi, sungai peusangan tersebut merupakan salah satu sungai di kabupaten Bireuen yang memiliki banyak  jenis batu akik seperti jenis sulaiman dan yakult, sehingga ia memilih berburu batu disungai tersebut.

Setelah olah dan dijadikan batu akik siap pakai, harganya pun akan lebih tinggi, apalagi bagi para pecinta dan pemburu batu akik yang paham dengan batu, jika sudah tertarik, mereka rela membayar hingga jutaan rupiah.

Batu akik memang meiliki pasar tersendiri di hati masyarakat, selain bisa dijadikan cincin dan liontin kalung, para kolektor batu akik juga akan mengumpulkan batu akik untuk dikoleksi dan hingga diikutkan dalam kontes batu.