Kompas TV regional jabodetabek

Pria Obesitas Berbobot 200 Kg Meninggal, Menderita Penyakit Jantung hingga Paru-Paru

Kompas.tv - 19 Juli 2023, 22:25 WIB
pria-obesitas-berbobot-200-kg-meninggal-menderita-penyakit-jantung-hingga-paru-paru
Cipto Raharjo (45), pria obesitas berbobot sekitar 200 kg dirujuk ke RSCM Jakarta pada Selasa (11/7/2023). Cipto dievakuasi ke RSCM menggunakan truk Damkar Kota Tangerang. (Sumber: KOMPAS.com/M Chaerul Halim)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Cipto (45), pria obesitas berbobot 200 kg meninggal dunia setelah delapan hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Meski mendapatkan perawatan intensif di RSCM, kondisi kesehatan Cipto tak kunjung membaik.

Menurut kakak kandung Cipto, Ristanto, adiknya justru diketahui menderita berbagai penyakit mulai dari jantung hingga paru-paru.

"Semenjak dipindahkan ke RSCM kondisinya enggak membaik, jadi alatnya banyak, jadi ketahuan semua penyakitnya, ada (penyakit) jantung, paru-paru, ginjal," kata Ristanto dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/7/2023).

Dan pada Rabu hari ini, Cipto meninggal di ruang ICU RSCM. Sehari sebelum menghembuskan napas terakhirnya, dia sempat mengeluh sesak napas.

Cipto kemudian meminta Ristanto datang ke rumah sakit. Setelah mendapat panggilan telepon, ia pun langsung bergegas menuju RSCM sekitar Pukul 21.00 WIB, Selasa (18/7/2023).

"Yang parah itu semalam paru-paru, napas itu sesak. Sebelum magrib (Cipto) sadar sempat nelepon saya suruh ke sana (rumah sakit)," ceritanya.

Akan tetapi, sesampainya di rumah sakit, Ristanto tidak diizinkan masuk ke ruang perawatan karena Cipto dalam kondisi darurat.

Baca Juga: Cipto Raharjo, Pria Penderita Obesitas Berbobot 200 Kg Asal Tangerang Dirujuk ke RSCM Jakarta

Baru pada sekitar Pukul 24.00 WIB, dia kembali dipanggil oleh dokter. Ristanto dimintai persetujuan untuk tindakan medis karena adiknya mengeluarkan dahak disertai darah.

"Minta persetujuan karena itu dahaknya keluar darah akhirnya dokter ambil tindakan bahwa mau dimasukkin selang yang ada kameranya, jadi mau mengetahui bahwa penyakitnya apa, karena airnya banyak banget di dalam paru-paru itu," beber dia.

Ristanto lantas menyetujui permintaan dokter untuk mengambil tindakan tersebut. Namun, setelah tindakan dilakukan, kondisi Cipto justru semakin menurun.

"Ini sudah dikerjakan, kondisinya (Cipto) semakin parah, yang tadi tekanan darahnya 100 sekarang berubah jadi 50," terangnya.

Setelah itu, Ristanto diizinkan memasuki ruang tempat Cipto dirawat, tapi dia melihat adiknya dalam kondisi koma. 

Hingga akhirnya sekitar Pukul 03.00 WIB, Cipto dinyatakan meninggal dunia.

"Masuk saya, dia sudah koma, akhirnya jam tiga lewat (meninggal), jantungnya sudah berhenti, jantungnya dipompa kan enggak bisa bisa, dinyatakan meninggal," pungkasnya.

Adapun jenazah Cipto langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan di Tegal, Jawa Tengah. 

Baca Juga: Jangan Mager, Kurang Aktivitas Jadi Penyebab Utama Obesitas


 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x