Kompas TV regional papua maluku

Aparat Kontak Tembak dengan KKB di Nduga dari Pagi hingga Sore

Kompas.tv - 30 Mei 2023, 17:18 WIB
aparat-kontak-tembak-dengan-kkb-di-nduga-dari-pagi-hingga-sore
Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panalewen (berkacamata) dan Danyonif Raider 514 Kostrad Letkol Inf Rinto Wijaya. (Sumber: Kompas.com/Dhias Suwandi)

JAYAPURA, KOMPAS.TV – Dalam tiga hari, terjadi dua kali kontak tembak antara aparat keamanan dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yakni Jumat (26/5/2023) dan Senin (29/5/2023).

Kontak tembak itu terjadi di Kampung Nogoloit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Menurut Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nduga, AKBP Rio Alexander Panelewen, kontak tembak pada Jumat lalu terjadi saat aparat keamanan gabungan melakukan patroli dan melintas di Kampung Nogoloit.

Menurutnya, saat itu anggota KKB tiba-tiba menembaki pasukan yang melintas.

"Saat melintas mereka tiba-tiba menembaki pasukan sehingga terjadi kontak tembak," ujarnya, Selasa (30/5/2023), dikutip Kompas.com.

Kontak tembak yang terjadi pada Jumat tersebut, menurut Rio, tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau terluka.

Baca Juga: KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air Jika Tak Akui Kemerdekaan Papua, Begini Respons Panglima TNI

Selang tiga hari kemudian, kontak tembak kembali terjadi, tepatnya pada hari Senin.

Rio menjelaskan, kontak tembak bermula ketika ada laporan adanya aksi penodongan yang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata kepada masyarakat.

Saat aparat keamanan tiba di lokasi, anggota KKB berusaha melarikan diri sehingga sempat terjadi kontak tembak dalam waktu yang cukup panjang.

"Kita kontak (tembak) dari pagi sampai sore, tapi mereka kabur," ungkap Rio.

Pada kejadian itu, kata Rio, tidak ada aparat keamanan yang menjadi korban. Bahkan, ia menduga ada anggota KKB yang terkena tembakan.

Baca Juga: KKB Serang Patroli TNI-Polri di Papua Pegunungan, Seluruh Personel Berhasil Selamat

"Saat kita sisir jejak pelarian mereka, kami menemukan bercak darah," kata Rio.

Mengenai pelaku penembakan, ia pun menyebut nama mantan pecatan TNI.

"Ini kelompoknya Yotam (Bugiangge), jumlahnya sekitar 25 orang," ungkapnya.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x