Kompas TV regional bali nusa tenggara

Sejumlah Desa di Lembata NTT Terdampak Hujan Abu Gunung Ile Lewotolok, Hari Ini Sudah 11 Kali Erupsi

Kompas.tv - 8 Mei 2023, 14:19 WIB
sejumlah-desa-di-lembata-ntt-terdampak-hujan-abu-gunung-ile-lewotolok-hari-ini-sudah-11-kali-erupsi
Lontaran abu setinggi lebih kurang 700 meter keluar dari kawah Gunung Ili Lewotolok yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (6/5/2023). (Sumber: PVMBG via ANTARA)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

LEMBATA, KOMPAS.TV – Sejumlah desa di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdampak hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Ile Lewotolok.

Camat Ile Ape Laurensius Lebe merinci desa-desa yang terdampak hujan abu vulkanik tersebut yakni Napasabok, Bungamuda, Lamawara, Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala.

Ia menyebut, hujan abu yang terjadi hampir setiap hari sangat mengganggu aktivitas.

“Hampir setiap hari terjadi hujan abu, ini sangat mengganggu. Laporan sementara ada lima desa yang terdampak,” ujar Laurensius, Senin (8/5/2023), dikutip Kompas.com.

Dia juga mengaku pihaknya telah menerbitkan surat imbauan agar seluruh warga yang menetap di lereng Ile Lewotolok selalu mengenakan masker, untuk menghindari risiko gangguan pernapasan.

Baca Juga: Update Aktivitas Gunung Ile Lewotolok: Erupsi 108 Kali, Stasus Waspada!

Letusan yang masih sering terjadi, lanjut dia, juga menyebabkan warga panik lantaran suara gemuruh yang terdengar kuat.

“Hari ini kami sudah keluarkan surat imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada, dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat apabila terjadi sesuatu,” tuturnya.

Sementara menurut seorang petugas Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok, Syawaludin, pada hari ini, Senin (8/5/2023) pukul 11.00 Wita, telah terjadi 11 kali letusan.

“Sampai pukul 11.00 Wita terjadi 11 kali erupsi, kami harap untuk tetap waspada,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pengamatan, Minggu (7/5/2023) sejak pukul 00.00-24.00 Wita terjadi letusan sebanyak 22 kali dengan tinggi 400-500 meter berwarna asap putih dan kelabu.

Ia menyebut letusan tersebut juga disertai gemuruh dan dentuman lemah, sedang hingga kuat.

"Teramati lontaran lava pijar setinggi 500 meter dari puncak dan condong ke arah barat," ujarnya.

Selain itu, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 100-500 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Gunung Ile Lewotolok di NTT Kembali Meletus, Masyarakat Diminta Waspada

Sementara jumlah gempa guguran pada periode yang sama terjadi empat kali, 10 kali embusan, dan tremor non harmonik 18 kali, tremor harmonik lima kali, vulkanik dalam satu kali, satu kali tektonik lokal, dan dua kali tektonik jauh.


 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x