Kompas TV regional peristiwa

Video 19 Detik Rekam Kemunculan Macan Tutul di Gunung Raung Banyuwangi

Kompas.tv - 2 Januari 2023, 18:41 WIB
video-19-detik-rekam-kemunculan-macan-tutul-di-gunung-raung-banyuwangi
Tangkapan layar dari video berdurasi 19 detik yang menampilkan kemunculan macan tutul di Lereng Gunung Raung Banyuwangi. (Sumber: Kompas.com/Rizki Alfian R)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Hariyanto Kurniawan

BANYUWANGI, KOMPAS.TV - Viral di media sosial video berdurasi 19 detik yang menunjukkan kemunculan macan tutul di lereng Gunung Raung, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (2/1/2023). 

Perekam dalam video mengatakan macan tutul tersebut bersandar di pohon usai memangsa seekor monyet di kawasan wisata Telunjuk Raung, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.

"Torona, ngakana motak (turun gunung, makan monyet)," ungkap perekam dalam video yang beredar.

Kepala Desa Sumberarum Ali Nurfatoni mengatakan macan itu muncul saat di wilayah tersebut merayakan pergantian tahun.

Baca Juga: Macan Tutul Mengamuk di India, Serang Kendaraan dan Lukai 15 Orang

"Macan itu muncul pada 31 Desember 2022 sekitar pukul 22.00 WIB dan tidur sampai pukul 04.00 WIB," kata Toni, dikutip dari Kompas.com.

Saat perayaan tersebut terdapat sekitar 150 wisatawan yang berkemah di Telunjuk Raung. Kemunculan macan diketahui setelah ada keributan di belakang kantin.

"Di sana kan ada bumi perkemahan. Kemudian ada suara ramai-ramai di belakang kantin, ada petugas juga, kemudian dicek ternyata ada macan tutul yang makan seekor monyet di atas pohon," ungkapnya.

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi Purwantono mengatakan telah mengirimkan timnya untuk mengecek keberadaan macan tutul yang muncul tersebut.

Baca Juga: Video Viral Tornado Dufan Berhenti, Manajemen Klarifikasi Terjadi 24 Desember 2022

"Kita terjunkan tim untuk tinjau ke lokasi," ungkapnya, Senin.

Meski demikian, BKSDA belum bisa memastikan bahwa binatang yang muncul adalah macan tutul. Purwantono mengatakan macan tutul atau hewan buas lainnya akan menyisakan jejak sehingga bisa dicari.

"Misal bekas cakaran atau jejak kaki, itu pasti ada. Tim kami masih mengecek. Kalaupun ada, kami bersyukur berarti populasi masih terjaga," tandas Purwantono.


 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x