Kompas TV regional peristiwa

Asisten Dokter di Probolinggo Tewas dengan Wajah Bengkak dan Hidung Berdarah, Penyebab Tak Diketahui

Kompas.tv - 17 Desember 2022, 21:21 WIB
asisten-dokter-di-probolinggo-tewas-dengan-wajah-bengkak-dan-hidung-berdarah-penyebab-tak-diketahui
Ilustrasi jenazah. Seorang asisten dokter ditemukan tewas dengan wajah bengkak dan hidung berdarah di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (16/12/2022). (Sumber: THINKSTOCK/KOMPAS.COM)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Vyara Lestari

PROBOLINGGO, KOMPAS.TV - Seorang pria yang merupakan asisten dokter ditemukan tewas dengan wajah bengkak dan hidung mengeluarkan darah di klinik tempatnya bekerja di Desa Alaskandang, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (16/12/2022).

Kapolsek Besuk Iptu Ahmad Gandi menjelaskan, pria tersebut adalah Purnomo (25), warga Dusun Krajan, Desa Besuk Kidul, Kecamatan Besuk.

"Setiap harinya korban bekerja di klinik itu. Namun, dokter klinik tersebut tengah pulang ke Semarang sejak 5 hari yang lalu," kata Gandi, Sabtu (17/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Gandi menceritakan, penemuan jenazah ini bermula ketika warga sekitar yang bernama Nur melihat kendaraan korban di depan klinik. Padahal biasanya korban datang ke klinik tersebut pada malam hari.

Kemudian Nur mengajak Maliatun, pemilik tempat yang disewakan kepada dokter klinik tersebut untuk mengecek ke dalam klinik.

Baca Juga: Tragis! Wisatawan Tewas Tertimpa Batu di Kawasan Air Terjun Madakaripura Probolinggo

Mereka terkejut saat melihat korban dalam kondisi tewas dengan muka bengkak dan hidung mengeluarkan darah. Selanjutnya, keduanya memberitahu paman korban dan menghubungi anggota Polsek Besuk.

"Korban lalu dibawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan guna dilakukan visum dan pemeriksaan lebih lanjut," jelas Gandi.

Gandi menerangkan, berdasar hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan dokter, tidak terdapat indikasi kekerasan di tubuh korban.

"Teman korban sempat mengatakan bahwa korban mengeluh sakit saat bermain futsal beberapa hari sebelumnya," kata Gandi.

Petugas kamar mayat RSUD Waluyo Jati Mujiono mengungkapkan, keluarga menolak korban diautopsi sehingga penyebab kematian belum bisa diketahui.

"Kalau diautopsi, cairan korban di lambung diperiksa ke laboratorium. Keluarga menolak diautopsi," tukas Mujiono.

Baca Juga: Tragedi Parang Berdarah Probolinggo: Pria Ngamuk Bacok 2 Orang di Jalanan, Tewas Ditembak Polisi


 

 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x