Kompas TV regional berita daerah

Jengkel Ditagih Hasil Investasi, Pelaku Nekat Meracuni Keluarga Sendiri

Kompas.tv - 6 Desember 2022, 17:38 WIB
Penulis : KompasTV Jateng

MAGELANG, KOMPAS.TV - Pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Magelang yang tak lain adalah DD, anak kedua korban, dihadapan polisi menjelaskan motif yang menjadi latarbelakang tewasnya, ayah, ibu dan kakaknya sendiri, pada Senin (28/11/2022) lalu.

DD mengaku puncak dari kekesalan terhadap para korban ketika orang tuanya menanyakan hasil investasi sebanyak Rp 400 juta. Mirisnya, uang dengan dalih untuk investasi tersebut juga telah digunakan untuk membeli zat kimia arsenik dan sianida yang digunakan untuk membunuh ketiga korban.

"Ditagih hasil investasi, dulu investasinya Rp 400 juta" ujar DD,pelaku.

Plt Kapolresta Magelang, AKBP M Sajarod Zakun menjelaskan pelaku mengakui semua perbuatannya. Sebelumnya pernah melakukan percobaan pembunuhan pada hari Rabu (23/12/2022) dengan mencampurkan arsenik kedalam dawet, namun ketiga korban hanya mual dan muntah. Kemudian pada Senin (28/12/2022) pelaku mencampurkan sianida kedalam minuman yang dikonsumsi ketiga korban, hingga ketiganya ditemukan tewas.

"Tersangka mengakui perbuatannya telah melakukan pembunuhan ini, dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu" ungkap M. Sajarod.

Petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa sisa zat kimia jenis arsenik dan sianida, gelas yang digunakan untuk minum para korban, serta 2 unit kendaraan yang digunakan pelaku untuk menyimpan zat kimia. 

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku bakal dikenai dengan pasal 340 dan atau pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Seperti diberitakan sebelumnya, DD yang merupakan anak kedua korban, nekat menghabisi kedua orang tua dan kakaknya dengan memberikan racun sianida pada minuman yang dikonsumsi ketiga korban, pada Senin (28/11/2022) di rumahnya di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.

#arsenik #sianida #pembunuhan 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x