Tempuh Perjalanan Laut , Distribusi LPG Harus Tepat Waktu

SEMARANG, KOMPAS.TV - Kapal tanker gas khusus elpiji memiliki peran penting sebagai distributor gas elpiji di Jawa Tengah maupun Kota Semarang. Meski kerap terkendala cuaca saat berada di tengah laut, distribusi gas elpiji tidak boleh berhenti, seiring dengan kebutuhan gas elpiji yang cukup vital.

Dalam melakukan distribusi, kapal tanker gas khusus elpiji bernama Attaka beserta awak kapal selalu memiliki komitmen tinggi untuk memasok gas elpiji tepat waktu, kendati harus menempuh perjalanan laut yang cukup panjang dan kerap terkendala cuaca, karena kebutuhan gas elpiji yang mendesak. Bahkan saat bongkar muat di dermaga, kondisi kapal harus seimbang agar posisi kapal tidak miring atau dongak.

Manager Stakeholder Relations Pertamina International Shipping (PIS) Robert Marchelino Verieza, mengatakan, kapal tanker gas ini memiliki kapasitas 1700 metric ton, untuk mencukupi kebutuhan elpiji di wilayah Jawa Tengah, Kota Semarang dan sekitarnya. Muatan kapal ini sudah siap pakai, yang lebih dikenal sebagai elpiji. Sampai saat ada 750 kapal dioperasikan baik milik maupun sewa dengan berbagai ukuran.

"Saat ini kita ada di kapal gas Attaka dengan kapasitas 1700 metric ton. Artinya, 1700 metric ton ini sudah siap pakai, dan dikenal dengan produk LPG. Tentunya 1700 metric ton ini untuk pemenuhan kebutuhan di Kota Semarang maupun Jawa Tengah dan sekitarnya," ujar Robert.

Sementara itu, Chief Officer Kapal Gas Attaka, Immanuel Pandianga, mengatakan, kendala dalam distribusi LPG menggunakan kapal tanker ini hanya cuaca.

"Ini kita punya kapasitas 1700 metric ton, kita punya dua tangki yang mana 1700 dibagi dua. Kendalanya untuk pihak kapal hanya cuaca karena itu diatur oleh alam," ungkap Immanuel.

Dalam sebulan kapal tanker gas ini bisa empat kali bongkar muat elpiji dari Pelabuhan Tanjung Sekong ke Semarang. Setelah sandar, elpiji dari kapal disalurkan ke truk-truk tangki untuk disalurkan ke seluruh Jawa Tengah dan Kota Semarang.

#lpg #pertamina #semarang