Kompas TV regional peristiwa

Pemudik Roda Empat di Pelabuhan Telaga Punggur Gelar Aksi Protes, 3 Hari Antre Tak Diberangkatkan

Kompas.tv - 30 April 2022, 04:35 WIB
pemudik-roda-empat-di-pelabuhan-telaga-punggur-gelar-aksi-protes-3-hari-antre-tak-diberangkatkan
Antrean kendaraan pemudik di Pelabuhan ASDP Roro Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (29/4/2022). (Sumber: KOMPAS TV/RIKI RAMAHDONI)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

BATAM, KOMPAS.TV - Puluhan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi roda empat melakukan protes ke manajemen Pelabuhan ASDP Roro Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau.

Aksi protes ini lantaran para pemudik terlantar, sudah tiga hari mengantre namun kendaraannya tak kunjung masuk ke kapal penyeberangan. Terlebih manajemen memberi kelonggaran terhadap kendaraan lain yang baru datang dan tidak melihat antrean.

Protes pemudik yang telantar ini nyaris berujung ricuh. Beruntung aksi itu bisa diredam petugas dan para pemudik dijanjikan segera diberangkatkan.

Baca Juga: Antrean Panjang di Pelabuhan Merak, Kapolri Minta Percepat Waktu Bongkar Muat 45 Menit!

Ismael, salah satu pemudik tujuan Medan kecewa dengan manajemen Pelabuhan ASDP Roro Telaga Punggur yang buruk.

Ia dan pemudik lain sudah mengantre selama tiga hari, namun manajemen malah memberangkatkan kendaraan yang baru sampai ke pelabuhan.

"Ada yang baru datang langsung bisa masuk, itulah pentingnya kesadaran. Cuma kan kita tidak bisa berbuat apa-apa karena ini fasilitas umum. Orang baru datang terus masuk kan tidak bisa kita cegah-cegah, main dorong-dorongan ke pintu kapal. Makanya perlu adanya kesadaraan bersama," ujar Ismael saat ditemui reporter KOMPAS TV Riki Ramahdoni, Jumat (29/4/2022).

Terpisah Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengaku sudah mendengar permasalahan yang terjadi di Pelabuhan ASDP Roro Telaga Punggur.

Baca Juga: Urai Kepadatan Kendaraan Masuk Kapal di Merak, Menhub Minta Terapkan "First In First Out"

Menurutnya masalah tersebut lantaran keterbatasan kapal pengangkut. Sebelumnya ada tiga kapal penyeberangan, namun yang beroperasi hanya dua kapal dan kapal lain sedang menjalani pemeliharaan.

"Saya sudah minta ke dinas perhubungan supaya penurunan kapal jangan dilakukan saat dibutuhkan begini, di waktu yang lain. Tetapi mungkin sudah waktunya (pemeliharaan) dan kita coba memberi solusi," ujar Ansar.

Ansar mengakui saat ini diperlukan tambahan kapal untuk mencegah penumpukan kendaraan di pelabuhan.

Baca Juga: Kisah Pria Bawa Burung Kesayangan Mudik, Dibonceng Motor dari Bekasi ke Boyolali sejauh 495 Km

Namun hal tersebut sangat tidak mungkin lantaran, seluruh kapal di pelabuhan lain sudah digunakan untuk angkutan penyeberangan mudik Lebaran 2022.

Meski demikian, pihaknya berjanji peristiwa pemudik yang terlantar menjadi bahan evaluasi kebijakan dalam arus mudik saat ini.

"Insyaallah kita akan kontrol terus dan memberikan solusi yang terbaik. Laporan masyarakat sudah kami terima dan solusinya sudah berjalan semua, tetapi memang membutuhkan waktu," ujarnya. 

"Memang tidak bisa dipungkiri saat-saat seperti ini semua roro (kapal penyeberangan) dibutuhkan di mana-mana, sekarang mungkin terbatas, karena dua tahun nganggur di beberapa tempat roro juga sedang masa perbaikan," sambung Ansar.

Baca Juga: Kekurangan Armada Kapal Penyeberangan, Pemudik Menumpuk di Pelabuhan
 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x