Kompas TV regional sosial

Planetarium UIN Walisongo Siapkan Teropong Khusus dengan Pembesaran Maksimal untuk Melihat Hilal

Kompas.tv - 30 Maret 2022, 20:57 WIB
planetarium-uin-walisongo-siapkan-teropong-khusus-dengan-pembesaran-maksimal-untuk-melihat-hilal
Planetarium Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, menyiapkan teropong khusus dengan pembesaran maksimal untuk melihat hilal atau rukyatul hilal. (Sumber: Pemprov Jateng)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

SEMARANG, KOMPAS.TV - Planetarium Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, menyiapkan teropong khusus dengan pembesaran maksimal untuk melihat hilal atau rukyatul hilal.

Mengutip keterangan tertulis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), Rabu (30/3/2022), penjelasan itu disampaikan Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo Ahmad Syifaul Anam.

Planetarium UIN Walisongo akan menjadi salah satu lokasi melihat hilal di wilayah Jawa Tengah, untuk menentukan 1 Ramadan 1443 H.

Baca Juga: Tentukan Awal Ramadan, Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 101 Titik

Nantinya, rukyatul hilal di lokasi itu akan dipusatkan di Lantai 3 Planetarium Kampus 3 UIN Walisongo, pada Jumat 1 April 2022 sore.

Ahmad Syifaul Anam menjelaskan, pihaknya akan menggunakan alat teropong yang terbaru dengan pembesaran yang cukup maksimal.

“Alat yang kita datangkan cukup besar dan sangat bagus. Kita gunakan ini untuk melihat hilal dari sini, di mana hilal berada, di atas ufuk setinggi berapa, di sinilah akan menggunakan teropong hilal,” kata Syifa, di Planetarium UIN Walisongo, Semarang, Selasa (29/3/2022) sore.

Ahmad menambahkan, ada tiga teropong di lantai 3 Planetarium, yakni, teropong besar untuk melihat objek kedalaman langit (deep sky object), teropong hilal, dan teropong matahari.

“Yang kita pakai nanti khusus yang teropong hilal. Karena dia  mempunyai karakter sendiri,” lanjutnya.

Selain menggunakan teropong khusus tersebut, dalam melihat hilal juga akan ditambah dengan teropong portabel, yang ditempatkan di titik lain, namun masih di lingkungan gedung.

Alat-alat itu juga bisa tergabung secara simultan dan terintegratif, sehingga memungkinkan bisa terlihat langsung dengan aktivitas yang ada di ruang planetarium.

“Apa yang dilihat perukyah bisa ditransformasikan, bisa dilihat oleh orang lain bersama-sama. Untuk menentukan awal Ramadan,” imbuhnya.

Baca Juga: Pengertian Rukyatul Hilal, Metode yang Digunakan Kemenag Tentukan Puasa Ramadan

Menurutnya, teropong hilal akan melihat benda yang cukup dekat dan bisa tertangkap teropong dengan pembesaran objek yang mumpuni.

“Untuk alat ini sudah cukup besar karena bisa memenuhi semua lingkaran di teropong ini. Sehingga hilal akan kelihatan betul, “ jelasnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x