Terbaring Lumpuh, Mbah Un Berikan Les Gratis

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap menjelang sore, anak-anak di Desa Giripurwo, Purwosari, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, mendatangi rumah Untoro atau anak-anak biasa memanggilnya Mbah Un. Anak-anak datang untuk mendapatkan pelajaran tambahan atau les gratis dari Untoro. Les gratis yang diberikan oleh Untoro sudah berlangsung sejak tahun 1980. Dan selama puluhan tahun, Untoro mengajar sambil berbaring di tempat tidur.

Kondisi fisik Untoro sangat lemah, bahkan untuk sekadar duduk ia kepayahan. Namun, jangan tanya mengenai keinginannya untuk bermanfaat bagi orang lain. Untoro mampu menembus semua keterbatasan itu.

Pelajaran matematika, bahasa jawa, PPKN hingga agama, Untoro berikan kepada anak-anak sesuai kemampuannya. Untoro hanya bersekolah hingga kelas dua tingkat SMP pada 1976. Saat itu, Untoro jatuh di ladang hingga membuatnya lumpuh.

Untoro tidak pernah bercita-cita menjadi seorang guru. Namun, ia tidak bisa menolak saat anak-anak datang ke rumahnya dengan membawa sejumlah buku pelajaran. Di sela pembelajaran, Untoro menyisipkan petuah kehidupan dalam bahasa yang sederhana melalui media wayang kulit.

"Memberikan nasihat-nasihat untuk semangat belajar. Kalau orang tidak memiliki ilmu, itu berarti jiwanya kosong," ujar Untoro, pengajar les gratis.

Meski hanya bisa berbaring, Untoro tidak bosan untuk berbagi ilmu kepada anak-anak. Ia selalu menjadi tujuan anak-anak di Desa Giripurwo, saat mengalami kesulitan dalam pelajaran.

"Kadang-kadang kesini, biasanya ketika mau ujian. Di rumah susah, di sini bisa belajar," kata siswa SD.

"Belajar matematika. Tidak bisa belajar di rumah karena tidak ada yang ngajarin, kalau di sini belajarnya cepat," ucap Bagas Firman, siswa SD.

Untoro tidak membebani seperser pun bagi anak-anak yang belajar di rumahnya. Banyak anak yang dulu pernah belajar dengan Untoro, telah menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan mandiri. Ada yang berprofesi menjadi guru, dosen hingga pengusaha.

#mbahun #desagiripurwo #lesgratis