Harga Kedelai Melejit, Produsen Tahu Menjerit

SEMARANG, KOMPAS.TV - Kenaikan harga kedelai import yang terjadi akhir-akhir ini, membuat pusing produsen tahu tempe yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah. Meski harga kedelai mahal, namun mereka tetap berproduksi sambil menunggu kesepakatan untuk menaikan harga produksi mereka.

Kedelai yang merupakan bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe, kini harganya melambung. Dari harga sebelumnya dikisaran Rp 9000-an, kini harga kedelai import telah mencapai Rp 11.200 perkilogram.

Salah satu produsen tahu yang kini merasakan pusing akibat tingginya harga kedelai adalah Pak Joko, pemilik pabrik tahu yang berada di Jalan Tandang Raya, Jomblang, Candisari, Kota Semarang.

Joko mengaku dilema karena jika ia mengurangi ukuran tahu, maka kualitas tahu akan jelek karena menjadi tipis. Sementara jika menaikkan harga, ia juga mengaku kesulitan karena tidak bisa dilakukan sepihak, namun harus ada persetujuan dari Komunitas Produsen Tahu Kota Semarang. Kondisi ini semakin diperparah dengan harga minyak goreng yang belum stabil.

"Sangat terasa sekali karena kenaikan harganya segitu. Dari bahan baku kan kita cuma kedelai, sedangkan kita kalau mengurangi takaran sepertinya akan sulit karena kenaikannya terlalu tinggi. Sedangkan kalau untuk menaikkan harga, kita tidak bisa sendiri, karena produsen di Semarang dan sekitarnya kan banyak juga," ujar Joko.

Dalam sehari pabrik tahu milik Joko dapat mengolah 75 sampai 80 tong kedelai. Satu tong dapat berisi 14 kilogram kedelai dan menghasilkan 400 potong tahu dengan ukuran besar atau 1000 potong tahu dengan ukuran kecil. Untuk harga eceran tahu putih ukuran besar, dijual Rp 600 dan ukuran kecil Rp 300 rupiah perbiji. Sedangkan tahu pong ukuran besar Rp 750, serta tahu pong ukuran kecil Rp 350 per biji.

Saat ini, yang bisa dilakukan oleh produsen tahu seperti Joko adalah dengan bertahan dan tetap produksi karena karyawannya yang berjumlah 25 orang membutuhkan penghasilan.

#produsentahu #kenaikanhargakedelaiimport #kotasemarang