Kompas TV regional kriminal

Kumat, Pemuda Bantul yang Jual Perabotan Rumah Kembali Beraksi sampai Pukuli Ibunya

Kompas.tv - 11 Februari 2022, 18:10 WIB
kumat-pemuda-bantul-yang-jual-perabotan-rumah-kembali-beraksi-sampai-pukuli-ibunya
Seorang pemuda asal Bantul, DRS (24), warga Paten, Srihardono, Pundong menjual seluruh perabotan rumah tangga, termasuk pintu dan genting rumah hanya untuk berfoya-foya dengan teman perempuannya. (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Vyara Lestari

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Masih ingat kisah pemuda Bantul bernama Dwi Rahayu Saputro (24) yang sempat bikin geger karena dilaporkan ke polisi oleh ibunya? Pemuda itu kedapatan mencuri perabotan rumah dan menjual genting rumah saat ibunya pergi bekerja.

Setelah sang ibu yang bernama Paliyem mencabut laporan polisi, pemuda Bantul itu kumat dan kembali menjual perabotan rumahnya.

Menurut Warsito (63), paman Dwi, sebuah mobil bak terbuka datang ke rumah Paliyem di Paten, Srihardono, Pundong, Bantul, Kamis (10/2/2022). Ia melihat keponakannya itu sedang menaikkan lemari ke bak mobil.

“Saya mikir, jangan-jangan Dwi jual lemari lagi,” ujarnya, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga: Sayangi Anaknya, Pemuda Bantul yang Jual Genting dan Pintu Rumah demi Sang Pacar Dibebaskan

Ia pun melaporkan perbuatan keponakannya itu kepada ketua RT setempat. Ketua RT mendatangi rumah Paliyem dan menemui Dwi. Benar saja, Dwi memang berniat menjual lemari milik orang tuanya.

Setelah perdebatan panjang, akhirnya lemari diturunkan dari bak mobil dan tidak jadi dijual. Dwi pergi dari rumah dengan alasan mencari ibunya untuk membayar sewa mobil bak terbuka.

Warsito sudah curiga terhadap keponakannya sejak beberapa hari setelah Dwi dibebaskan dari tahanan. Ia melihat Dwi membawa kompor dan tabung gas.

Saat ditanya, Dwi mengatakan, kompor akan dibawa ke tempat kerjanya. Namun, Warsito meyakini, kompor dan tabung gas itu pasti dijual.

Dua minggu lalu, Dwi juga diduga menjual seperangkat meja kursi tamu yang ada di rumah Paliyem. Padahal, meja kursi tamu itu juga hasil bantuan dari yayasan sebuah gereja.

“Dia (Dwi) itu sudah tidak bisa diubah,” kata Warsito.

Hal senada juga diutarakan tetangga Paliyem, Asmawati. Beberapa hari lalu, Dwi dan Paliyem datang ke rumahnya untuk meminjam uang Rp700.000 dengan jaminan lemari.

Namun, Asmawati dan suaminya tidak memberikan pinjaman karena tahu lemari itu baru saja menjadi barang bukti di Polsek Pundong.

“Saat itu, Dwi marah-marah dan memukul ibunya (Paliyem),” ucapnya.

Baca Juga: Terungkap, Pemuda Bantul yang Nekat Jual Genting dan Perabot Rumah Ternyata Bucin

Ternyata, pemukulan itu berlanjut ketika Dwi dan Paliyem kembali ke rumah. Paliyem pun melarikan diri ke rumah kerabatnya untuk bersembunyi.

Paliyem berencana untuk kembali melaporkan putranya itu ke polisi. Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Archye Nevadha membenarkan Paliyem telah datang ke Polres Bantul untuk berkonsultasi pada Kamis (10/2/2022).

“Tapi dia belum yakin untuk melaporkan anaknya, saya minta agar dia memantapkan hati dulu, kalau sudah yakin, kami terima laporannya,” tuturnya.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x