Kompas TV regional berita daerah

Tumpang-Tindih Program PTSL Siapa Bermain ?

Kompas.tv - 14 Januari 2022, 17:25 WIB
Penulis : KompasTV Sukabumi

SUKABUMI, KOMPAS.TV - Inilah salah satu video dari Warga, yang sedang mengelola tambak ikan yang tiba-tiba didatangi orang yang mengaku memiliki sertifikat yang sah di tanah yang sedang di olah warga. Bahkan warga di ancam akan dilaporkan ke polisi karena tanpa izin mengelola tanahnya. Tidak hanya itu warga pemilik lahan terus diintimidasi melalui pesan Whatsapp, hingga perang spanduk kepemilikan lahan.

Peristiwa ini terjadi di Daerah Cibolang, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada bulan Desember 2019 lalu. Odang Suhendar, mengaku terkejut, lahanya di akui orang lain, padahal lahan tersebut sudah di belinya dan terbit AJB dan Leter C, pada tahun 2008.

Odang pun berjuang, mempertahankan haknya, walau keluarganya selalu diintimidasi, ia tetap melawan dengan cara membuktikan di kepolisian bahkan ke BPN Sukabumi.

Menurut Odang laporan ini sudah dari tahun 2020 namun baru sekarang mendapat perhatian. Tidak hanya lahan miliknya yang dimiliki orang lain, namun ada warga yang sudah memiliki sertifikat juga ikut diambil.

Polres Sukabumi Kota, membenarkan adanya laporan terkait tumpang-tindih tanah ini. Kapolres Sukabumi Kota, mengaku sudah menyelidiki dan memanggil kedua belah pihak hingga memeriksa Petugas BPN Sukabumi.

Sebagai Koordinator Bidang Pelepasan Hak Tanah Negara di BPN Sukabumi, Hero juga membenarkan sudah di periksa oleh Kepolisian Resort Sukabumi Kota.Dalam kasus tumpang-tindih tanah yang terjadi di Cibolang Kabupaten Sukabumi, disinyalir adanya kesalahan penunjukan batas hingga terjadi overlap atau tmpang-tindih.

Hero mengaku pihak BPN ada kekeliruan dari awal pengukuran dan kedepan akan di perbaiki, melalui kedua belah pihak yang bersengketa. Dari data yang dikumpulkan Tim Kompas TV, di Sukabumi sudah diterbitkan hampir 9000 sertifikat dari Program PTSL. Di khawatirkan akan terjadi tumpang-tindih bagi warga yang merasa di rugikan namun tidak berani melaporkan.

 




Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x