Resiko Kerja Tinggi, Pemerintah Ajak Petani di Soppeng Ikuti BPJS Ketenagakerjaan

KOMPAS.TV - Pemerintah bersama BPJS Ketenagakerjaan menggaet para petani di Soppeng, Sulawesi Selatan untuk aktif menjadi peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Hal ini dilakukan untuk melindungi para petani yang terbilang memiliki risiko kerja yang tinggi.

Jaminan sosial selama ini menjadi hal yang tak terpikirkan oleh sebagian petani di Indonesia.

Namun seiring berjalannnya waktu, para petani mulai menyadari bahwa pekerjaan mereka yang sebagian besar dilakukan di luar rumah juga memiliki risiko.

Untuk melindungi para petani, pemerintah bersama BPJS Ketenagakerjaan pun menggaet para petani di Soppeng, Sulawesi Selatan untuk aktif menjadi peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Hal ini disampaikan bersamaan dengan dilangsungkannya pencanangan inovasi Sutasoma atau Sistem Perlindungan Petani Soppeng Maju dan Sejahtera.

Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, atau BPJAMSOSTEK, Zainudin, dan Bupati Soppeng Kaswadi Razak.

Menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo langkah ini dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani.

Terkait pentingnya memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan sekaligus salah satu bentuk nyata yang dilakukan Kementerian Pertanian atas instruksi presiden nomor 2 tahun 2021 tentang optimalisasi pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Dalam acara ini turut diberikan kartu kepesertaan BPJAMSOSTEK kepada 3 orang perwakilan petani, serta manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada 3 ahli waris pekerja di sektor pertanian yang meninggal dunia.

Hal tersebut merupakan bukti negara hadir untuk kesejahteraan para petani di Indonesia.

BPJAMSOSTEK berharap dengan sinergi dan kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak dapat meningkatkan cakupan kepesertaan, sehingga perlindungan jaminan sosial secara menyeluruh di Indonesia dapat segera terwujud.