Kompas TV regional berita daerah

Kisah Sosok Siti Nur Hasanah: Dedikasi Kemanusiaan Lebih Penting Daripada Materi Saat Ada Musibah

Kompas.tv - 13 Desember 2021, 19:13 WIB
Penulis : Shinta Milenia

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Di antara petugas yang menangani korban meninggal di Rumah Sakit Dokter Haryoto, Lumajang, Jawa Timur, ada sosok perempuan petugas pemulasaraan yang tanpa pamrih merawat jenazah korban awan panas dan Guguran Semeru.

Para petugas pemulasaraan ini juga berperan penting membantu tim DVI Bidokkes Polda Jatim dalam mengidentifikasi jenazah korban bencana Semeru.

Bersamaan dengan datangnya ambulans pembawa kantong jenazah di kamar mayat RSUD Dokter Haryoto Lumajang, Jawa Timur ini, para petugas pemulasaran jenazah juga sudah bersiap dan langsung bekerja memindahkan kantong jenazah begitu ambulans terparkir.

Salah satunya adalah Siti Nur Hasanah, yang baru 6 bulan terakhir bertugas merawat jenazah di RSUD Dokter Haryoto.

Bersama rekan-rekannya, Nur Hasanah bekerja keras sepekan terakhir ini setelah petugas gabungan berhasil mengevakuasi puluhan korban bencana awan panas dan guguran Semeru.

Baca Juga: Inilah Sosok Pelukis Kisah Rumini Yang Viral di Media Sosial

Menurut Nur Hasanah, hingga hari kedelapan pasca bencana awan panas dan guguran Semeru, tercatat sudah 40 kantong jenazah dipulasarkan.

38 kantong jenazah yang teridentifikasi sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Selama erupsi Gunung Semeru ini, jam kerja Siti Nur Hasanah pun berubah menjadi siap selama 24 jam dari sebelumnya yang hanya 8 jam kerja per hari.

Kerja tanpa pamrih Siti Nur Hasanah tentu membuat Kepala Kamar Jenazah RSUD Dokter Haryoto, Ahmad Musthofa Bangga.

Kamar jenazah sendiri saat ini ditangani oleh 6 orang petugas, 2 perempuan dan 4 laki-laki.

Nur Hasanah yang masih berstatus pekerja honorer, bersama sejumlah rekannya mengaku tak mengeluh dengan kondisi ini.

Dirinya percaya dedikasi untuk kemanusiaan lebih penting daripada materi disaat musibah terjadi.

Baca Juga: Cerita Putin Menjadi Sopir Taksi untuk Tambah Penghasilan Setelah Soviet Runtuh




Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x