Kompas TV regional peristiwa

200 Warga Terdampak Banjir di Jember, Akses Menuju Gunung Gambir Tertutup Longsor

Kompas.tv - 10 November 2021, 22:40 WIB
200-warga-terdampak-banjir-di-jember-akses-menuju-gunung-gambir-tertutup-longsor
Sebanyak 200 warga dari empat kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengungsi akibat banjir yang terjadi di wilayah tersebut. (Sumber: BNPB)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

JEMBER, KOMPAS.TV – Sebanyak 200 warga dari empat kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengungsi akibat banjir yang terjadi di wilayah tersebut.

Adapun lokasi terdampak yakni Desa Manggisan di Kecamatan Tanggul, Desa Pondok Joyo, Desa Pondok Dalem di Kecamatan Semboro.

Selanjutnya, Desa Kramat Sukoharjo di Kecamatan Tanggul, dan Desa Gelang di Kecamatan Sumberbaru.

Baca Juga: Waspada! 13 Kecamatan di Kabupaten Banjar Rawan Bencana Banjir

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menjelaskan hal itu melalui keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).

Menurutnya, data tersebut berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember per Rabu (10/11) pukul 19.55 WIB.

“Kejadian ini mengakibatkan ketinggian air pada saat banjir berkisar antara 30 - 70 sentimeter,” tuturnya.

Dia juga menjelaskan, tanah yang labil di sekitar lokasi juga menyebabkan longsor dan menutup akses jalan ke arah wisata Gunung Gambir.

BPBD setempat mencatat kerugian material akibat kejadian ini meliputi 116 unit rumah, 1 unit musholla, 1 unit jembatan dan 1 gedung sekolah menengah pertama.

“BPBD Kabupaten Jember bersama tim gabungan menuju ke lokasi kejadian guna melakukan pendataan dan evakuasi korban terdampak.”

Sementara, distribusi logistik untuk para pengungsi dilakukan di Balai Desa Pondok Joyo.

Tim gabungan masih melakukan upaya penanganan darurat pascabanjir dan tanah longsor, serta mengantisipasi adanya potensi longsor susulan.

“Potensi fenomena La Nina yang telah dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih dapat terjadi hingga Februari 2022,” imbuhnya.

Hal ini, lanjut dia, dapat berdampak pada sejumlah perubahan intensitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia.

Baca Juga: Warga Khawatir Banjir dan Longsor Melanda di Musim Penghujan, Ini Tanggapan Ganjar Pranowo

Seluruh perangkat daerah setempat dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

“Pemanfaatan lahan dalam pembangunan hendaknya memperhatikan analisis dampak lingkungan.”

Masyarakat juga diimbau untuk menanam pohon sebagai upaya penguatan tanah, terlebih saat terjadinya hujan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x