Kompas TV regional peristiwa

Kisah Sukarelawan Pemakaman Covid-19, Ikhlas Meski Mempertaruhkan Nyawa

Kompas.tv - 6 Juli 2021, 17:05 WIB
Penulis : Dea Davina

PONOROGO, KOMPAS.TV - Siaga setiap saat, tak kenal waktu, cuaca, atau tubuh tengah kelelahan.

Kenyataan ini yang harus terus dihadapi oleh para sukarelawan pemakaman covid-19, selama angka kematian akibat virus corona masih tinggi.

Belum lagi ancaman terpapar virus dan kehilangan nyawa tak henti mengintai.

Seperti yang dilakukan Tim Sukarelawan BPBD Ponorogo, Jawa Timur.

Kesiapsiagaan adalah hal utama yang mereka pegang teguh.

Sesaat setelah menerima kabar kematian akibat covid-19 dari rumah sakit, para sukarelawan langsung bersiap di markas mereka di kantor BPBD setempat.

APD lengkap mereka kenakanan sebagai satu-satunya pertahanan, agar tidak turut terpapar virus ketika bekerja.

Para sukarelawan pemakaman covid-19 ini, kini harus bekerja lebih keras, termasuk membagi tugas lokasi pemakaman, karena semakin meningkatnya kasus covid-19 di tanah air.

Sejak sebulan terakhir, lebih dari 10 warga di Ponorogo meninggal akibat terpapar covid-19 setiap hari.

Bahkan pada hari Minggu (04/07) lalu, Ponorogo mendapati rekor angka kematian tertinggi akibat corona, dengan memakamkan 18 jenazah di 18 lokasi berbeda.

Selain menguras tenaga, pekerjaan memakamkan jenazah pasien covid-19, juga mengancam kesehatan mereka.

Tak jarang, sebagian dari sukarelawan turut terpapar virus hingga harus menjalani karantina.

Hingga Senin (05/07) lalu, tercatat ada 529 warga Ponorogo dinyatakan meninggal dunia akibat covid 19.

Semuanya telah dimakamkan dengan protokol kesehatan oleh 3 tim sukarelawan yang hanya terdiri dari 18 orang.

Bukan hanya itu, dalam menjalankan tugasnya, para sukarelawan kerap mendapatkan kendala, yakni penolakan dari warga.

Namun prinsip mereka dalam membantu demi kemanusiaan mereka junjung tinggi, sehingga mereka menjalani pekerjaan dengan ikhlas meski mempertaruhkan nyawa. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x