Dilema Produsen Peti Jenazah Di Tengah Meningkatnya Angka Kematian Covid-19

BLITAR, KOMPAS.TV - Kembali meningkatnya angka kematian covid 19, membuat para pengrajin peti jenazah di Kabupaten Blitar kebanjiran pesanan. Meski mendapatkan penghasilan jutaan rupiah, namun mereka merasa dilema dengan banyaknya warga yang meninggal akibat virus corona.

Tempat produksi peti jenazah milik Catharina Anjar di kelurahan Beru kabupaten Blitar ini, akhir-akhir ini ramai aktivitas. Tak hentinya para pekerja merakit satu persatu lembaran tripleks dan kayu menjadi sebuah peti jenazah.

Belakangan ini, permintaan peti jenazah mengalami peningkatan yang cukup drastis. Hal itu akibat dari meningkatnya angka kematian covid 19 di kabupaten Blitar.

Dalam satu pekan ada 10 buah peti jenazah yang dipesan oleh pihak rumah sakit. Pendapatan jutaan rupiah pun mampu dikantongi Catharina Anjar, dari usaha peti jenazah tersebut.

Catharina sendiri sebetulnya merasa dilema melihat tingginya permintaan pesanan peti jenazah. Pasalnya, tingginya permintaan akibat dari melonjaknya virus corona.

Kesedihannya bahkan sempat membuatnya berhenti berproduksi, sebelum akhirnya diminta kembali membuat peti jenazah karena rumah sakit banyak yang kekurangan.

Peti jenazah di tempat Catharina Anjar dijual dengan harga 750 ribu rupiah. Meski mendapatkan keuntungan dari usaha tersebut, Catharina berharap permintaan peti jenazah menurun.

Baginya nyawa warga jauh lebih berharga dari pada keuntungan yang ia dapatkan.

#Blitar #Covid19 #Petijenazah #Pandemi #Ekonomi #Beritakediri