Kompas TV regional peristiwa

Rambut Dicat Merah dan Pakai Nama Raja Dajjal, Warga Cianjur Ini Diduga Sebarkan Ajaran Sesat

Kompas.tv - 21 Mei 2021, 17:18 WIB
rambut-dicat-merah-dan-pakai-nama-raja-dajjal-warga-cianjur-ini-diduga-sebarkan-ajaran-sesat
Rumah milik pemimpin aliran sesat atau ajaran Hakekok di Pandeglang. Di Cianjur, Jawa Barat, dugaan menyebarkan ajaran sesat juga ada dilakukan salah satu warganya (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Gading Persada | Editor : Eddward S Kennedy

CIANJUR, KOMPAS.TV- Dugaan adanya aliran sesat yang berkembang di masyarakat kembali terjadi. Kali ini muncul di Cianjur, Jawa Barat, setelah salah satu warganya yakni DJ (50) yang tinggal di Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah diduga menganut aliran sesat.

Pemerintah desa setempat bersama MUI dan instansi terkait lainnya tengah membina DJ yang diduga juga ajarannya sudah banyak menyebar.

Hal ini dibenarkan Kepala Desa (Kades) Bojong, Uyeng Handoko yang mengaku telah mendapat keterangan bahwa beberapa warga sudah ikut pengaruh DJ.

Bahkan dalam investigasi selama tiga hari yang dilakukannya, ia mendapat fakta bahwa DJ dan sembilan warga yang sudah ikut di dalam ajaran itu dimana salah satunya tidak mewajibkan salat dan puasa.

Baca Juga: Geger Aliran Hakekok Balakasuta, Apa Penyebab Aliran Sesat Kerap Muncul?

"Semua rambutnya dicat merah dan mereka sering tidak berpakaian hanya memakai celana," ujar Uyeng, Kamis (20/5/2021).

Ia juga menyebut hasil penelusuran di media sosial, akun media sosial mereka namanya aneh-aneh seperti raja Dajal dan iblis.

Uyeng mengaku mendapat informasi hari Senin (16/5/2021) dari warga yang melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa. Warga melapor karena resah melihat beberapa warganya yang biasa rajin ke masjid saat puasa malah tidak berpuasa juga tak melakukan salat.

"Senin itu juga saya langsung investigasi ke lapangan, saya mengobrol dengan orang yang dimaksud," ujarnya.

Ia mengatakan, tak hanya sekali datang ke rumah yang dimaksud, namun sampai tiga kali berkunjung.

“Hari Selasa sudah diadakan evaluasi di desa, kami rencanakan investigasi tambahan dan mengundang MUI dan ulama bermusyawarah," katanya.

Baca Juga: 16 Pengikut Aliran Sesat Hakekok Balakasuta Akan Dibina di Pondok Pesantren Abuya Muhtadi

Melansir Tribun Jakarta, Jumat (21/5/2021), Uyeng Handoko menduga ada penyimpangan. Berangkat dari dugaan tersebut, maka pihaknya pun memanggil DJ untuk lebih mendalami sejauh mana aliran ini.

"Kami tak bisa memvonis sesat atau tidaknya aliran ini, yang bersangkutan dipanggil oleh pihak desa apakah itu betul indikasi sesat, kami juga akan menempuh langsung tahapan pembinaan dan diberi pencerahan," katanya.

Menurutnya, musyawarah dilakukan oleh tim yang terdiri dari empat orang. Ia menyebut sekitar tujuh orang warga mengikuti kelompok itu, namun mereka sudah di-Islamkan lagi dengan mengucap syahadat.

"Ciri-ciri eksklusif mereka memiliki rambut merah, yang ikut baru kerabat dekat," katanya.

Baca Juga: Ritual Aliran Sesat Hakekok di Pandeglang, 16 Orang Mandi Telanjang Bersama

Uyeng juga menyebut, DJ selalu bilang jika salat cukup niat gerakan hanya olah raga, lalu salat Jumat cukup diam di tempat yang sepi bersemedi.

“DJ mengaku mendapat ilmu aliran tersebut dari seorang berinisial R di Kecamatan Sukaluyu,” tandas Uyeng.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x