Perayaan Imlek ditiadakan, perajin kou coa tetap berkarya

SALATIGA, KOMPAS.TV - Di tengah pandemi Covid-19, perayaan tahun baru Imlek digelar tanpa ada atraksi barongsai dan kegiatan yang bersifat pengumpulan massa. Untuk kegiatan beribadah pun dilakukan dengan cara virtual, guna mengurangi potensi penularan Covid-19. Di tahun baru Imlek warga Kota Salatiga tetap produktif dengan membuat kerajinan rumah-rumahan atau yang biasa disebut kou coa.

Warga Kota Salatiga, Jawa Tengah, Iman Bintoro memilih untuk tetap produktif di masa pandemi saat ini. Saat perayaan tahun baru Imlek biasanya dirinya disibukkan untuk mempersiapkan, segala keperluan berupa kerajinan, seperti lampion dan aksesoris barongsai. Perayaan tahun baru Imlek tahun ini digelar tanpa ada atraksi barongsai dan kegiatan yang bersifat pengumpulan massa. Untuk kegiatan beribadah pun dilakukan dengan cara virtual untuk mengurangi potensi penularan Covid-19.

Untuk tetap produktif dan berkarya Iman Bintoro membuat kerajinan rumah-rumahan atau yang biasa disebut kou coa. Kerajinan tersebut biasa dipersembahkan dalam tradisi Co Kong Tek, untuk anggota keluarga yang sudah meninggal. 

Biasanya pengiriman kou coa ini dilakukan pada 49 atau 100 hari setelah meninggalnya anggota keluarga. Selain replika rumah, diisi juga dengan penghuni, komplit seperti rumah asli.

Setelah dilakukan doa bersama, selanjutnya replika tersebut dibakar dan abunya dilarung. Proses pembuatan kou coa ini membutuhkan waktu setidaknya satu minggu, soal harga tergantung kemampuan dari keluarga, sedangkan tujuan adalah melestarikan kebudayaan.

 #KouCoa #Imlek #Covid19