Kompas TV regional berita daerah

Tak Ada Wisatawan, Omzet Batik Semarangan Turun 75 Persen

Kompas.tv - 1 Februari 2021, 15:37 WIB
Penulis : KompasTV Jateng

SEMARANG, KOMPAS.TV - Sedikitnya jumlah wisatawan yang datang ke Semarang sebagai dampak dari pandemi Covid-19, membuat omzet penjualan batik semarangan menurun drastis. Salah satu pengrajin batik Semarangan yang mengeluhkan sepinya wisatawan singgah di Kampung Jadul adalah Dodo Budiman. Dodo yang telah lama menggeluti produksi dan penjualan batik Semarangan ini mengaku, sejak pandemi Covid-19 setahun lalu, angka penjualan batik di kampung ini turun drastis. Penurunan omzet ini bisa mencapai 75 persen lebih, bahkan terkadang tidak ada yang beli sama sekali.

Turunnya omzet batik Semarangan ini dikarenakan sepinya wisatawan yang singgah di kampung ini sejak wabah Covid-19 melanda. Kondisi semakin runyam dengan adanya pembatasan kegiatan dan kunjungan wisata dari pemerintah sebagai upaya untuk penanggulangan Covid-19. Meskipun sepi pengunjung, Dodo Budiman tetap membuka gerai batik semarangan miliknya.

Ia mengaku lebih fokus pada penjualan langsung, dengan maksud agar pembeli bisa melihat secara langsung proses produksi yang dilakukan secara manual, sehingga harga batik tulis Semarangan ini cukup mahal.

Harga batik tulis Semarangan ini per lembar dijual dengan harga antara Rp 350 ribu hingga jutaan rupiah.

Selain memproduksi sendiri batik Semarangan, Dodo juga mengajar cara membatik kepada siswa sekolah maupun turis yang datang. Sebelum pandemi, siswa yang datang untuk belajar membatik bisa mencapai 100 orang.  Ia berharap pandemi bisa segera teratasi sehingga aktifitas dan produksi batik Semarangan di Kampung Jadul ini bisa kembali normal.

#BatikSemarangan #Batik #KampungJadul

 




Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x