Kompas TV regional peristiwa

Mengapa Polisi Minta Batu Meteorit yang Jatuh Untuk Disimpan dan Ditutup? Ini Alasannya

Kompas.tv - 1 Februari 2021, 03:52 WIB
mengapa-polisi-minta-batu-meteorit-yang-jatuh-untuk-disimpan-dan-ditutup-ini-alasannya
Batu meteorit yang jatuh di rumah Munjilah, warga Lampung Tengah, Kamis (28/1/2021). (Sumber: Dok. Humas Itera Lampung )
Penulis : Tussie Ayu

LAMPUNG, KOMPAS.TV – Warga Dusun Astomulyo, Desa Mulyodadi, Punggur, Lampung Tengah, dikejutkan oleh jatuhnya batu meteorit yang menimpa rumah warga pada Kamis (28/1/2021).

Warga yang rumahnya kejatuhan batu meteorit adalah Munjilah, 60. Menurut Munjilah, saat itu dia mendengar suara duntuman keras dari arah dapur rumahnya.

Ketika ia menghampiri arah suara dentuman itu, ternyata ada sebuah batu di dinding bagian bawah dapur rumahnya. Batu itu masih terasa hangat ketika ditemukan.

Sontak warga Dusun pun berbondong-bondong ingin melihat batu meteorit yang jatuh di rumah Munjilah tersebut. Tidak hanya ingin melihat batu tersebut, warga pun menganggap batu ini memiliki tuah.

Kepala Dusun 5 Edi Kurniawan bahkan menyebutkan, sejumlah warga sengaja datang untuk mengambil air rendaman batu meteorit. "Ada warga yang bilang, batu itu direndam di akuarium, lalu air rendaman batu itu diambil, katanya berkhasiat obat," kata Edi seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Bahaya! Air Rendaman Batu Meteorit yang Ramai Diburu Warga Bisa Picu Kanker

Dari keterangan warga, tak hanya meminum, masyarakat juga membalurkan air rendaman batu itu ke tubuh mereka.

Menanggapi kejadian ini, polisi secara tegas meminta batu itu untuk disimpan dan ditutup. Edi mengatakan, kepolisian setempat sempat mendatangi rumah Munjilah dan meminta warga untuk tidak membuat keramaian.

"Polisi bilang supaya tidak ada keramaian, karena masih Covid-19 supaya (batu) ditutup," ujar dia.

Kejadian ini juga sangat disayangkan oleh peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL), Robiatul Muztaba. Menurut Robiatul, meminum air rendaman batu bisa berpotensi membahayakan kesehatan.

Sebab, batu tersebut telah diteliti dan mengandung unsur logam, namun belum diketahui apakah batu mengandung radioaktif. "Jika mengandung radioaktif, bisa menyebabkan kanker," ujar dia.

Ahli meminta agar warga menghentikan aktivitas tersebut. "Warga percaya ada khasiat, padahal (sebenarnya) enggak ada. Kami mengedukasi agar warga tidak mengonsumsi air itu," ungkapnya.

Baca Juga: Batu Meteor di Lampung Diduga Mengandung Radioaktif Berbahaya

Robiatul juga memastikan, bahwa batu yang jatuh di rumah Munjilah memang merupakan batu meteorit.

"Benar, itu adalah batu sisa meteorit yang masuk ke bumi. Ada sejumlah ciri yang sesuai dengan benda antariksa," kata dia, Jumat (29/1/2021) malam.

Menurut Robiatul, ciri yang mendukung bahwa batu itu merupakan batu meteorit adalah memiliki kandungan logam yang disebut stony iron. Kemudian, ada sisi hitam di bagian batu akibat gesekan dengan atmosfer.

"Sudah kami uji dengan magnet, dan ketika ditemukan pemilik rumah, batu tersebut dalam kondisi hangat, itu merupakan dampak bebatuan yang bergesekan dengan atmosfer, ada proses pembakaran di sana,” kata Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera Lampung tersebut.

Baca Juga: Penelitian Awal Membenarkan Benda yang Ditemukan Warga di Lampung Tengah Batu Meteorit

Selain itu, batuan tersebut juga mengandung unsur hidrat yang memicu oksidasi dengan ditunjukkan adanya bagian batu yang berwarna kekuningan. Batu tersebut menunjukan memiliki kandungan air, tapi bukan air dari bumi. Sehingga sangat tampak batu tersebut berkarat meski dalam waktu yang singkat.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x