Panen Melimpah, Petani Gelar Tradisi Baritan

KEBUMEN, KOMPAS.TV - Tradisi rutin tahunan Baritan ini berlangsung di balai pertemuan Dusun Bodeh, Desa Grenggeng, Kabupaten Kebumen. Baritan berasal dari kata bar ngarit atau "setelah memanen, potong padi".

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada acara Baritan juga diadakan pementasan wayang kulit. Namun berbeda dengan biasanya adalah pentas wayang kulit kali ini dilaksanakan pada siang hari, padahal biasanya digelar dua kali yaitu pada siang dan malam hari. Hal ini dilakukan mengingat masih adanya wabah Covid-19.

Kepala Desa Grenggeng Eri listiawan mengatakan, bagi seluruh warga yang hadir diwajibkan menggunakan masker, wajib mencuci tangan, menjaga jarak. Bahkan untuk membatasi pengunjung di lokasi, yang diperbolehkan menyaksikan pertunjukan wayang tersebut hanya warga Desa setempat.

Para petugas pun berjaga secara ketat di setiap pintu masuk untuk memastikan warga yang datang benar benar mengikuti peraturan protokol kesehatan.

Eri menjelaskan bahwa sejatinya tradisi Baritan ini dilaksanakan setiap usai panen raya musim tanam ke dua selesai. Eri mengaku, hasil panen pada musim tanam kedua tahun ini cukup baik.

Desa Grenggeng merupakan Desa dengan lahan pertanian terluas di Kecamatan Karanganyar. Eri merasa bersyukur bisa kembali menyelenggarakan wayang kulit yang memang merupakan sebuah tradisi tahunan di Desa Grenggeng.