Kompas TV olahraga sports

Asian Games 2022: Indonesia Raih Emas Keempat, Amellya Nur Sifa Terbaik di Cabor BMX Putri

Kompas.tv - 1 Oktober 2023, 15:43 WIB
asian-games-2022-indonesia-raih-emas-keempat-amellya-nur-sifa-terbaik-di-cabor-bmx-putri
Pebalap sepeda putri Indonesia Amellya Nur Sifa (kanan) dan Jasmine Azzahra Setyobudi. Amelya berhasil meraih medali emas dari cabang balap sepeda nomor BMX racing putri Asian Games 2022 Hangzhou, sementara Jasmine meraih perunggu dari nomor yang sama. (Sumber: Antara)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Desy Afrianti

HANGZHOU, KOMPAS.TV - Kontingen Indonesia meraih medali emas keempat dalam cabang balap sepeda nomor BMX racing putri setelah Amellya Nur Sifa meraih kemenangan pada hari Minggu (1/10/2023).

Kompetisi ini berlangsung di Chun'an Jieshou Sports Centre BMX Course, dan Amelya mencatatkan waktu yang mengesankan dalam tiga putaran balapan.

Dalam penampilannya, Amelya mencetak waktu 44,065 detik dalam heat pertama, 43,290 detik dalam heat kedua, dan 43,918 detik dalam heat ketiga. 

Torehan ini, membuatnya mengumpulkan tiga poin dari heat pertama, dua poin dari heat kedua, dan satu poin dari heat ketiga, sehingga total poinnya adalah enam.

Kemenangan Amelya menjadi lebih istimewa karena rekannya, Jasmine Azzahra Setyobudi, juga tampil luar biasa dan meraih medali perunggu. 

Jasmine mencatatkan waktu 45,244 detik dalam heat pertama, 43,551 detik dalam heat kedua, dan 43,956 detik dalam heat ketiga. 

Baca Juga: Ini Evaluasi PBSI atas Penampilan Tim Beregu Putra dan Putri Indonesia di Asian Games 2022

Dalam total perolehan poinnya, Jasmine mengumpulkan empat poin dari heat pertama, tiga poin dari heat kedua, dan dua poin dari heat ketiga, sehingga ia finis di posisi ketiga.

Medali perak dalam kompetisi ini diberikan kepada atlet China, Quanquan Gu, yang mencatatkan waktu 42,483 detik dalam heat pertama, 41,827 detik dalam heat kedua, dan 45,964 detik dalam heat ketiga.

Pelatih Timnas balap sepeda Dadang Haries mengatakan pada laga kali ini pesaing terkuat datang dari China, beruntungnya ia bersama anak didiknya itu berhasil menerapkan strategi hingga akhirnya bisa meraih medali emas.


"Terus terang tadi memang sengit, antara Indonesia dan China. Memang gap-nya lumayan jauh dari negara-negara lain, jadi posisi empat besar dikuasai pebalap Indonesia dan China," katanya.

"Jadi tadi waktu final kami harus benar-benar beradu strategi di mana kami harus menempatkan pebalap di posisi yang pas. Alhamdulillah strategi bisa berjalan, dan China pun tidak bisa berkutik dengan strategi yang kita terapkan," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu.

Baca Juga: Hugo Samir Akui Salah dan Terima Hujatan Netizen Usai Timnas U-24 Gugur di Asian Games



Sumber : Kompas TV, Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x