Kompas TV olahraga sepak bola

Kapolri dan Erick Thohir Diminta Investigasi Gas Air Mata dan Bentrok Suporter vs Polisi di Semarang

Kompas.tv - 18 Februari 2023, 10:34 WIB
kapolri-dan-erick-thohir-diminta-investigasi-gas-air-mata-dan-bentrok-suporter-vs-polisi-di-semarang
Ketua Umum PSSI terpilih Erick Thohir (tengah) saat memberikan keterangan pers dalam Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Aprillio Akbar/tom)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro, meminta agar ketum PSSI terpilih, Erick Thohir, melakukan investigasi ricuh yang melibatkan polisi dengan massa yang diduga suporter PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Jumat (17/2/2023) kemarin. 

Tidak hanya itu, Indro juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk investigasi soal ricuh suporter dan polisi di Semarang tersebut. Apalagi terkait adanya gas air mata yang ditembakkan aparat untuk halau suporter di area Stadion Jatidiri itu. 

Ia lantas menyebut, ada yang aneh kmengapa suporter tetap datang ke stadion lokasi laga PSIS vs Persis Solo dalam lanjutan kompetisi Liga 1 meski sebelumnya sudah diputuskan bahwa pertandingan diadakan tanpa penonton.

"Apakah tidak ada sosialisasi, atau ada kesengajaan ingin buat suporter kembali disalahkan? Atau memang kordinasi di kalangan suporter sendiri yang tidak berjalan. Ini harus diinvestigasi," jelas Indro, Sabtu (18/2/2023) kepada KOMPAS.TV.

"Untuk itu ketua umum PSSI yang baru, Erick Thohir dan juga Kapolri harus segera melakukan investigasi terhadap kejadian ini," tambah Indro.

Baca Juga: Imbas Gas Air Mata dan Ricuh Polisi vs Suporter, PSSI Gercep Rapat Genting Kumpulkan Exco Hari Ini

Ia lantas menyebut, dulu Polri bilang pernah melarang gunakan gas air mata imbas Tragedi Kanjuruhan. Harusnya itu berlaku dan dipertimbangkan penggunaan ini dalam pengamanan sepak bola. 

"Jangan samakan protapnya dengan menghadapi demonstran. Jangan sampai kejadian Tragedi Kanjuruhan terulang," imbuh Indro. 

Ia lantas menyebut,  dari hasil investigasi itu harus ada yang dihukum jika bersalah. baik polisi, panpel ataupun suporter sendiri. 

"Jika hasil penyelidikan terbukti ada pihak-pihak yang bersalah baik dari penyelenggara yang kurang sosialisasi, suporter yang brutal, atau bila ternyata ada pihak-pihak yang sengaja membuat terjadinya kejadian ini," paparnya. 

"Apapun alasannya harus ada tindakan hukum," sambungnya. 

Para suporter, kata Indro, berharap tidak ada lagi kepolisian unakan kekerasan amankan pertandingan sepak bola.

"Tapi saya berharap pihak kepolisian tidak lagi memakai pendekatan kekerasan terhadap suporter. Lebih mengutamakan pendekatan kemanusiaan lebih baik," tutupnya. 

Baca Juga: Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Suporter di Semarang, Kini 16 Orang Diperiksa Usai Ricuh

Sebelumnya, PSSI sendiri pada hari ini, Sabtu, bakal mengumpulkan para exco untuk rapat bersama terkait ricuh suporter dan polisi di Semarang ini dalam pertemuan darurat.

"Kami sudah memantau dan instruksi ketua umum (Erick Thohir), menyampaikan kepada kita semua, exco. Menyampaikan data-data nya," jelas Waketum PSSI Zainuddin Amali, Jumat (17/2/2023) malam dilansir dari laporan tim jurnalis Kompas TV.

"Besok (hari ini), exco akan rapat jam 13.00 WIB. Namanya emergency meeting," paparnya di sela-sela menonton mini match laga Timnas U-20 Indonesia jelang Piala Dunia. 


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x