Kompas TV olahraga sepak bola

Bernardo Tavares: Liga 1 Butuh VAR dan Kualitas Wasit yang Baik

Kompas.tv - 29 September 2022, 20:41 WIB
bernardo-tavares-liga-1-butuh-var-dan-kualitas-wasit-yang-baik
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares. (Sumber: Kompas.com/Suci Rahayu)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Gading Persada

SOLO, KOMPAS.TV - Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengatakan bahwa Liga 1 Indonesia butuh video assistant referee (VAR) dan kualitas wasit yang bagus. 

Hal tersebut dia ungkapkan seusai pertandingan Persis Solo vs PSM Makassar yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Kamis (29/9/2022). 

Seusai pertandingan Persis vs PSM yang berakhir dengan skor 1-1 itu, Bernardo Tavares kembali tak menahan diri untuk mengkritik kinerja wasit Indonesia. 

Bahkan Bernardo Tavares sampai menggebrak meja karena geram dengan wasit. 

"Jujur, saya tak suka mengomentari wasit," kata Bernardo Tavares dikutip dari Kompas.com.

"Kalaupun tim saya kalah, saya akan akui kalah asalkan fair dan hanya ada dua tim yang bertanding," lanjutnya. 

Salah satu keputusan wasit yang dia kritik adalah ketika pada injury time babak kedua.

Saat itu, wasit memberikan tambahan waktu empat menit namun tetap memberikan kesempatan tendangan bebas untuk tuan rumah meski sudah lebih dari waktu yang diberikan. 

"Kalau ini PSM, wasit akan meniup peluit," ketusnya. 

Baca Juga: Hasil Persis vs PSM 1-1: Juku Eja Lanjutkan Rekor Tak Terkalahkan di Liga 1 2022-23

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Liga 1 Indonesia pantas untuk menggunakan VAR dan memakai kualitas wasit yang lebih baik. 

"Sepak bola Indonesia membutuhkan VAR dan kualitas wasit-wasit baik. Sepak bola Indonesia layak mendapatkan suguhan lebih baik dari ini," ucapnya. 

Keluhan soal kualitas wasit di Liga 1 Indonesia bukan pertama kalinya diungkapkan oleh Bernardo Tavares. 


Sebelumnya, pelatih asal Portugal itu menyebut buruknya kualitas wasit Indonesia membuat PSM mengalami kerugian saat bertanding di kancah internasional. 

Hal itu dikarenakan kurang tegasnya wasit dalam memberikan keputusan sehingga pemain terbiasa untuk melakukan pelanggaran keras yang berujung kartu merah. 

Kejadian itu terjadi ketika PSM Makassar mendapat dua kartu merah pada ajang Piala AFC Zona ASEAN melawan Kedah Darul Aman bulan Agustus lalu. 

Dalam laga itu, PSM mendapatkan dua kartu merah yang diberikan oleh wasit kepada Yuran Fernandes (62') dan Agung Mannan (90+8').

"Kalau di Liga 1, dua pelanggaran kami itu (di Piala AFC) adalah pelanggaran biasa yang tidak akan mendapat kartu kuning," tuturnya.  

Baca Juga: PSSI Istirahatkan dan Bina 5 Wasit Liga 1 karena Lakukan Kesalahan



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x