Kompas TV olahraga kompas sport

Suporter PSS Sleman Meninggal Dunia, PT LIB: Kami sangat Prihatin dan Sesalkan Kejadian Ini

Kompas.tv - 3 Agustus 2022, 15:28 WIB
suporter-pss-sleman-meninggal-dunia-pt-lib-kami-sangat-prihatin-dan-sesalkan-kejadian-ini
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita. Meninggalnya suporter PSS Sleman mendapatkan perhatian tersendiri oleh operator kompetisi PT LIB. (Sumber: PSSI)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru atau LIB Akhmad Hadian Lukita menyampaikan rasa prihatin dan bela sungkawa terhadap suporter PSS Sleman yang meninggal dunia, Tri Fajar Firmansyah.

Tri Fajar Firmansyah menjadi korban dari kericuhan suporter yang terjadi di Yogyakarta jelang pertandingan Persis vs Dewa United dalam pekan perdana Liga 1 2022-23, Senin (25/7/2022) pekan lalu. 

Sejatinya, Fajar tidak terlibat dalam kericuhan suporter tersebut.

Dirinya menjadi korban salah sasaran amarah oknum suporter tak bertanggung jawab. 

Pada saat kejadian, Fajar sedang bekerja sebagai juru parkir di swalayan Mirota Kampus Babarsari, Sleman. 

Namun, dirinya malah menjadi sasaran amukan suporter dan mendapatkan luka di bagian kepala. 

Kendati sempat dioperasi dan dirawat intensif selama 8 hari, nyawa Fajar tidak tertolong. 

Baca Juga: Fajar, Korban Tewas Salah Sasaran Buntut Kericuhan Suporter Dikenal Sosok Baik

Fajar menghebuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hardjolukito, Selasa (2/8/2022) siang WIB kemarin. 

"Kami sangat prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut dan saya pribadi menyampaikan turut berduka cita," ucap Akhmad Hadian Lukita, dikutip dari BolaSport. 

Akhmad Hadian berharap kejadian nahas seperti ini tidak akan terulang kembali. 

Pihaknya meminta dan siap membantu para suporter klub-klub Liga 1 untuk membangun komunikasi yang lebih baik.

"Berikutnya, kami akan lebih intensif berkolaborasi dengan departemen suporter PSSI," tutur Hadian Lukita.

Baca Juga: Ricuh Rombongan Suporter Sepakbola di Yogyakarta, 5 Orang Jadi Tersangka!

"Kami upayakan untuk membangun komunikasi yang lebih maksimal dengan semua kelompok suporter di Indonesia."


"Prinsipnya, kekompakan, keharmonisan dan kekeluargaan di atas segalanya. Bagaimana pun kejadian serupa jangan sampai terulang. Sepak bola seharusnya menyatukan kita semua," kata Hadian Lukita.




Sumber : Bolasport.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x