Kompas TV olahraga kompas sport

Skor Gila 95-0 dan 91-1 Tercipta, Asosiasi Sepak Bola Sierra Lione Lakukan Penyelidikan

Kompas.tv - 6 Juli 2022, 05:45 WIB
skor-gila-95-0-dan-91-1-tercipta-asosiasi-sepak-bola-sierra-lione-lakukan-penyelidikan
Ilustrasi pengaturan skor atau match fixing. (Sumber: steemit.com via kompasiana)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Asosiasi Sepak Bola Sierra Leone (SLFA) telah meluncurkan penyelidikan terhadap dua pertandingan divisi satu yang diduga ada praktik pengaturan skor karena berakhir dengan skor 'gila' 95-0 dan 91-1.

Badan sepak bola negara Afrika Barat itu mengatakan sedang menyelidiki pejabat dan pemain yang terlibat dalam dua pertandingan tersebut.

Dua pertandingan tersebut merupakan pertandingan antara Lumbenbu United yang dikalahkan 95-0 oleh Kahula Rangers serta Gulf FC yang menang 91-1 atas Koquima Lebanon. 

SLFA menilai skor dari dua pertandingan itu 'tidak realistis' dan menegaskan pihaknya 'tidak menoleransi' segala bentuk "manipulasi hasil pertandingan' atau pengaturan skor. 

"Sesuai dengan aturan FIFA dan CAF terhadap manipulasi pertandingan atau semacamnya, SLFA mempertahankan toleransi nol," tulis pernyataan resmi asosiasi tersebut dikutip dari The Sun, Selasa (5/7/2022). 

"Oleh karena itu, masyarakat umum bisa yakin bahwa masalah tersebut akan diselidiki secara menyeluruh dan siapa pun yang terbukti bersalah akan menghadapi kekuatan hukum penuh."

Hasil dengan skor besar di kompetisi Sierra Leone itu menjadi rekor terbesar kedua di kancah sepak bola. 

Baca Juga: Empat Tersangka Pengaturan Skor Liga Tiga Ditahan di Malang

Rekor skor terbesar yang pernah ada di sepak bola terjadi di Madagaskar pada 2002 silam saat AS Adema mengalahkan SO l'Emyrne 149-0.

Para pemain SO l'Emyrne dengan sengaja mencetak satu demi satu gol bunuh diri sebagai protes atas keputusan wasit yang tidak mereka setujui.

Sementara di Eropa, investigasi sempat dilakukan saat AC Arles menang 22-1 di kompetisi kasta ketujuh Prancis pada Mei lalu. 

AC Arles, yang butuh menang besar untuk melampaui FC Martigues di puncak klasemen, menghadapi AC Septemes di laga terakhir. 

Mereka pun berhasil melakukan tugas usai menang 22-1 dan mengungguli Martigues dengan keunggulan 12 selisih gol. 

Tetapi hasil tersebut ditangguhkan saat investigasi dilakukan untuk menemukan bukti pengaturan skor. 

Namun, bulan lalu tudingan itu tidak terbukti, dan hasilnya tetap sama, sehingga AC Arles dinobatkan sebagai juara. 

Baca Juga: Bambang Suryo dan 3 Tersangka Pengaturan Skor Liga 3 Ditahan Polisi

 

 



Sumber : The Sun


BERITA LAINNYA



Close Ads x