Kompas TV olahraga kompas sport

Perputaran Uang di Liga 1 Diperkirakan Capai Rp1 Triliun

Kompas.tv - 10 November 2021, 21:26 WIB
perputaran-uang-di-liga-1-diperkirakan-capai-rp1-triliun
Arema FC menghadirkan penonton dalam bentuk potret saat bertanding lawan Persebaya Surabaya di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah pada Sabtu (6/11/2021). Gelaran Liga 1 Indonesia 2021/22 disebut bisa menimbulkan perputaran ekonomi Rp1 triliun. (Sumber: Rilis PT LIB)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejak kembali digelar pada Agustus 2021 lalu, Liga 1 Indonesia menimbulkan dampak ekonomi yang cukup besar. Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Mohamad Dian Revindo, memperkirakan, perputaran uang dari Liga 1 mencapai Rp1 triliun.

Meskipun liga digelar tanpa kehadiran penonton di stadion, Revindo menyebut perputaran uang dapat mencapai ratusan milyar dari bisnis siaran. Hingga kini, Liga 1 belum memperbolehkan penonton karena pandemi Covid-19.

Menurutnya, siaran pertandingan juga menjadi produk tersendiri Liga 1 Indonesia.

“Estimasi saya untuk liga utama (Liga 1) saja cukup lumayan. Untuk produk akhir yang berupa hiburan tontonan televisi, perputaran uangnya ada di industri penyiaran, periklanan dan teknologi informasi,” kata Revindo dalam rilis yang diterima Kompas TV.

Baca Juga: Daftar Gaji Tahun 2021 Pemain Liga 1 dan Liga 2

“Sebelum pandemi, nilai ekonominya mencapai total Rp750 miliar. Sedangkan untuk produk akhir berupa hiburan tontonan stadion, saya memperkirakan total nilai ekonominya sekitar Rp300 miliar dalam satu musim kompetisi,” imbuhnya.

Bisnis siaran merupakan potensi ekonomi yang memperkuat daya tahan industri sepakbola selama pandemi Covid-19. Sehubungan dengan potensi ekonomi itu, Revindo menyebut kualitas siaran harus ditingkatkan.

“Kesempatan baik tersebut harus dimanfaatkan dengan memperbaiki kualitas pertandingan dan kemasan tayangan. Adapun wacana mengenai kembalinya penonton di stadion pada awal 2022 dapat dianggap sebagai bonus saja jika diperbolehkan,” katanya.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) sendiri menargetkan penonton bisa kembali ke stadion pada Desember 2021. Apabila pemerintah mengizinkan, nilai perputaran ekonomi di Liga 1 bisa semakin besar.

Baca Juga: PT LIB Tetapkan Series Ketiga Liga 1 Digelar di Jawa Tengah dan Yogyakarta

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x