Kompas TV nasional berita kompas tv

Mendikbud Nadiem Makarim Minta Maaf Terkait Program Organisasi Penggerak

Kompas.tv - 29 Juli 2020, 17:31 WIB

KOMPAS.TV - Program Organisasi Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menuai kritik keras, lantaran sejumlah penerima dana yang dianggap tidak kredibel.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, meminta maaf kepada Muhammadiyah, PBNU, dan Persatuan Guru Republik Indonesia, yang memilih mundur dari program ini.

Sejatinya, program ini bertujuan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dengan inovasi pembelajaran yang melibatkan peran serta organisasi. Fokusnya adalah peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan.

Dengan anggaran Rp 595 miliar, menurut rencana dana program ini diberikan untuk 156 ormas terpilih. Ormas terpilih itu dibagi menjadi 3 kategori, yakni gajah mendapat Rp 20 miliar. Macan, Rp 5 miliar, dan kijang mendapat Rp 1 miliar.

Namun belum dimulai, sudah ada persoalan yang mengganjal. Di antaranya, mekanisme dan besaran dana dalam program tersebut, kriteria ormas yang terpilih, serta keberpihakan terhadap guru yang mengajar.

Salah satu kritik keras berasal dari Muhammadiyah, organisasi yang punya tradisi di dunia pendidikan Indonesia.

Muhammadiyah menilai dana ratusan miliar rupiah dari POP Kemendikbud bakal tidak tepat sasaran. Muhammadiyah pun mundur meski mendapat bagian kategori gajah.

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto juga menegaskan, mestinya, kapasitas guru yang harus mengajar juga dihitung agar tidak kewalahan.

Tak hanya Muhammadiyah, organisasi Nahdlatul Ulama dan Persatuan Guru Republik Indonesi juga mundur dari POP Kemendikbud.

Menanggapi kritik, Mendikbud Nadiem Makarim berjanji segera mengevaluasi seleksi organisasi yang dipilih sebagai penerima dana.

Tapi komisi X DPR, yang membidangi pendidikan meminta agar menteri Nadiem tak membuat kesenjangan antara gagasan yang pernah diucapkan kepada DPR dan implementasinya.

Baca Juga: Gaduh Dana Hibah POP Kemendikbud

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x