Kompas TV nasional berita kompas tv

Jokowi Bangga Kemenristek Berhasil Bikin Alat Tes Corona, Minta Produksi Massal

Kompas.tv - 11 Mei 2020, 17:51 WIB
jokowi-bangga-kemenristek-berhasil-bikin-alat-tes-corona-minta-produksi-massal
Jokowi saat dilantik menjadi Presiden di periode kedua masa pemerintahannya (23/10/2019) (Sumber: KOMPAS.COM/ GARRY LOTULUNG)
Penulis : Fadhilah


KOMPAS.TV - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Badan Riset Industri Nasional berhasil mengembangkan sejumlah peralatan untuk melakukan tes virus corona (Covid-19). Hal tersebut diakui Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya menerima laporan dari Kementerian Ristek dan BRIN yang telah berhasil mengembangkan PCR test kit, non PCR diagnostic test, dan juga ventilator, serta mobile BSL 2," kata Jokowi dalam rapat kabinet terbatas lewat video conference, Senin (11/5/2020).

Baca Juga: Kabar Baik! Indonesia Bisa Bikin Alat Tes PCR dan Ventilator Corona

Jokowi meminta inovasi-inovasi yang telah dilakukan ini mulai bisa diproduksi secara massal.

Ia mengharapkan produksi massal bisa dilakukan pada akhir Mei atau awal Juni ini.

Dengan begitu, inovasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Sehingga kita tidak tergantung lagi pada produk-produk impor dari negara lain," kata Jokowi.

Baca Juga: Fantastis!!! Ventilator Buatan Indonesia Jauh Lebih Murah Dibandingkan Internasional

Ventilator Lokal

Inovasi untuk penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air juga datang dari para akademisi.

Di antaranya seorang dosen di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Dr. Ir. Syarif Hidayat.

Dia menciptakan ventilator sendiri demi tangani pasien virus Covid-19 atau virus corona.

Syarif bersama tim yang ia pimpin, berusaha menciptakan ventilator yang murah dan cepat.

Hal ini guna memenuhi selurh kebutuhan ventilator di seluruh dunia.

Baca Juga: Dosen dan Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang Buat Ventilator

“Ventilator ini adalah ventilator yang menjalankan fungsi sederhana. Sengaja fungsi-fungsi canggih lainnya tidak kami jalankan, agar alat ini dapat dibuat dengan murah dan cepat”, ujar Syarif saat memberikan keterangan pers.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x