Kompas TV nasional berita kompas tv

Klarifikasi Kepala BPIP Usai Sebut Agama Musuh Pancasila

Kompas.tv - 18 Februari 2020, 20:48 WIB
klarifikasi-kepala-bpip-usai-sebut-agama-musuh-pancasila
Presiden Joko Widodo menyalami Kepala BPIP Yudian Wahyudi usai dilantik. (Sumber: KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Rapat Dengar Pendapat antara Komisi II DPR RI dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berlangsung hari ini, Selasa (18/2/2020).

Dalam rapat tersebut, anggota DPR mempertanyakan ucapan Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, yang sempat mengatakan agama sebagai musuh Pancasila.

Menanggapi hal itu, Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, mengklarifikasi ucapannya yang jadi kontroversial itu.

Baca Juga: Rizieq Shihab Tuding BPIP Tak Paham Esensi Pancasila, Ini Tanggapan Luhut Panjaitan

Menurut dia, yang ia maksud sebagai musuh Pancasila adalah orang yang menggunakan agama secara sepihak atau ekstrem.

“Agama menjadi musuh kalau ada orang-orang beragama menggunakan agama secara sepihak secara ekstrem atau bertentangan dengan Pancasila,” kata Yudian di Kompleks Parlemen, Senaya, Jakarta pada Selasa (18/2/2020).

Menurut Yudian, konsep apa pun kalau digunakan secara ekstrem tidak baik karena akan dilaknat oleh Tuhan. Ia menuturkan hal itu sudah menjadi hukum Tuhan.

Oleh karena itu, kata dia, perlunya negara hadir untuk melakukan pengelolaan agar tidak ada pihak yang menggunakan agama sebagai kepentingan pribadi atau kelompok.

Baca Juga: Strategi BPIP Membumikan Nilai Pancasila di Era Modern

Sementara itu, anggota Komisi II DPR, Sodik Mudjahid, mengatakan pihaknya menyayangkan ucapan Kepala BPIP yang tak mampu membedakan agama dan pemeluk agama. 

“Tadi yang dimaksud adalah pemeluk agama yang ekstremis, bukan agamanya. Itu yang saya kritik kenapa seorang guru besar tidak bisa memisahkan soal agama dan pemeluk agama,” ujar Sodik.

Karena itu, Sodik memperingatkan kepada Kepala BPIP pada masa yang akan datang untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan konflik.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x