Kompas TV nasional sapa indonesia

Begini Cara Mengatur Keuangan Setelah Menikah

Kompas.tv - 11 Februari 2020, 12:10 WIB
Penulis : Edika ipelona

Fakta mengagetkan didapat dari data dirjen peradilan agama bahwa dua alasan perceraian utama di Indonesia disebabkan oleh : 
1.    Pertengkaran sebesar 46,6%.
2.    Masalah ekonomi atau keuangan sebesar 28,2 %.

Sementara dari berbagai sumber menyatakan pemicu pertengkaran utama suami istri adalah kembali ke masalah uang.
Jadi, masalah keuangan menjadi salah satu faktor dominan yang harus menjadi perhatian setiap keluarga. Pemahaman dan kesepakatan suami istri dalam hal mengelola keuangan dengan benar dan baik secara bersama merupakan fase penting yang harus dilakukan oleh setiap pasangan terutama untuk pasangan muda.
Tujuannya bukan hanya agar mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga saat ini dan di masa datang, tapi juga untuk menghindari konflik dan pertengkaran yang tidak perlu.
Perlu diingat, pernikahan bukan hanya menyatukan dua orang pasangan suami dan istri saja, namun menyatukan dua keluarga besar.
Dari sisi finansial, penyatuan dua keluarga besar ini sering membutuhkan alokasi tambahan biaya pengeluaran untuk membantu anggota dari keluarga besar yang membutuhkan.
Tips untuk memudahkan anda mengelola keuangan keluarga:

1. Berbagi peran. setelah sepakat untuk saling terbuka terkait penghasilan selanjutnya masing-masing pasangan bisa berbagi peran. Misalnya istri berperan untuk mengatur kebutuhan rutin bulanan sementara suami berperan untuk mengurus kewajiban cicilan rumah, proteksi asuransi, hingga kebutuhan investasi masa depan lainnya.

2. Membuat anggaran keuangan keluarga bersama. Anggaran keuangan keluarga ini sering disebut sebagai catatan arus kas keluarga untuk memastikan prinsip jangan pernah lebih besar pasak dari pada tiang bisa diterapkan. Pasangan suami istri perlu sepakat tentang pos-pos kebutuhan keluarga dan alokasinya yang disusun berdasarkan skala prioritas dan juga memastikan agar mampu memiliki investasi rutin setiap bulannya untuk persiapan kebutuhan masa depan.

3. Miliki neraca keuangan keluarga. Jangan dibayangkan ribet menyusun neraca keuangan. Neraca keuangan ini cuma berisi daftar harta atau aset yg dimiliki dan juga daftar kewajiban atau utang yang masih harus dilunasi
dengan memiliki catatan arus kas dan neraca keuangan keluarga setiap keluarga akan lebih mudah mengetahui kondisi keuangannya apakah sehat atau sedang sakit.

4.    Memiliki perencanaan keuangan untuk masa depan. Setiap keluarga memiliki mimpi dan cita-cita yang ingin diraih bersama.
Perencanaan keuangan merupakan proses mencapai tujuan hidup yang dicita-citakan melalui pengelolaan keuangan yang sistematis dan terencana.
Wujudkan impian dan cita-cita bersama tersebut dengan persiapan jauh-jauh hari melalui tabungan berkala yang disisihkan dari penghasilan bulanan.

5.    Menjaga komitmen dan disiplin. Membuat sebuah perencanaan keuangan itu memang penting namun yang lebih penting adalah komitmen dari setiap pasangan dan seluruh anggota keluarga untuk menjalankan rencana yang sudah ditetapkan bersama.
Termasuk melakukan evaluasi secara berkala terkait rencana dan realisasi anggaran keuangan yang sudah dilakukan.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x