Kompas TV nasional berita kompas tv

Tilang Elektronik, Pengamat: Polisi Indonesia Terlalu Baik, Harusnya Kasih "Fake" Kamera

Kompas.tv - 10 Februari 2020, 22:49 WIB
Penulis : Reny Mardika

JAKARTA, KOMPAS.TV - Selama sepekan diberlakukan, Ditlantas Polda Metro Jaya mencatat sebanyak 1.201 pelanggaran sepeda motor dengan jenis pelanggar terbanyak yakni melintas jalur busway sebanyak 625 pelanggar.

Ada satu pengendara yang sempat viral di media sosial karena mencoba menutupi pelat nomor dengan tangannya. 

Menanggapi hal ini, Pengamat Teknologi Informasi Roy Suryo berpendapat bahwa Polisi Indonesia terlalu baik.

"Kadang-kadang polisi Indonesia ini terlalu baik menginformasikan dimana saja kamera-kameranya. Saya kurang setuju itu. Nggak usah diinfo. Kalau diinfo, orang akan hati-hati itu. Kalau bisa seharusnya dikasih fake kamera." sambil bercanda, Roy Suryo menyampaikan di program Sapa Indonesia Malam.

Bila sebelumnya pelanggar dihentikan Polantas dengan cara manual dengan memberi form tilang, kini dengan sistem tilang elektronik, pemilik kendaraan tak bisa lagi berkelit.
 
Untuk memperketat pengawasan, sejumlah titik di seluruh wilayah DKI Jakarta sudah terpasang kamera ETLE.

Di Jakarta Pusat, kamera ETLE terpasang di sembilan titik  lokasi strategis.

Sementara di Jakarta Selatan ada tujuh kamera ETLE yang siap menangkap pengemudi pelanggar lalu lintas.

Lalu di Jakarta Barat di tiga simpang besar yakni Simpang Slipi, Tomang dan Grogol, juga sudah dilengkapi kamera pengawas.

Dan di Jakarta Timur, sebanyak enam titik juga  sudah terpasang kamera pengawas yang siap merekam pelat nomor pelanggar lalu lintas.

Segala upaya untuk menciptakan pengendara yang sadar tertib berlalu lintas, tentu bergantung pada seberapa efektif sistem yang dibuat bisa membuat jera si pelanggar.  
 
Pemberlakuan sistem tilang elektronik terhitung sistem yang baru bagi masyarakat Indonesia khususnya di kota besar. 

Meski begitu masyarakat menyambut positif gebrakan kepolisian lalu lintas ini.
 
Secanggih-canggihnya suatu sistem yang diterapkan, tentu hasil yang maksimal akan sangat tergantung dari konsistensi penegak hukum menegakkan peraturan yang telah dibuat. 

Dan yang tak kalah pentingnya, masyarakat juga harus mengutamakan kedisiplinan sebagai sesama pengguna jalan.

Pembahasan lebih lengkap, simak dialog Sapa Indonesia Malam bersama Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar, Pengamat Transportasi dari Universitas Katolik Sugiyapranata Semarang Joko Setiyowarno, dan Pengamat Teknologi Informasi Roy Suryo.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x