Kompas TV nasional peristiwa

Jokowi Kesal, Ada Anggaran Stunting yang Digunakan Bangun Pagar Puskesmas

Kompas.tv - 6 Mei 2024, 13:14 WIB
jokowi-kesal-ada-anggaran-stunting-yang-digunakan-bangun-pagar-puskesmas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi keterangan usai meninjau panen jagung di Kelurahan Brang Biji, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis (2/5/2024). (Sumber: YouTube Sekretariat Kabinet.)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo kesal ada anggaran APBD dan APBN tidak tepat sasaran. Diungkap Presiden Jokowi, anggaran yang diperuntukan mengatasi stunting itu malahb digunakan untuk membangun pagar Puskesmas.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2024, Senin (6/5/2024).

“Jangan sampai ada saya lihat anggaran untuk stunting, diberikan ke Puskesmas jadinya pagar Puskesmas. Jangan bilang nggak ada, ada, nggak ada hubungannya stunting sama pagar,” ucap Jokowi.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga menegaskan agar anggaran Pembangunan tidak diecer-ecer ke dinas tanpa skala prioritas yang jelas. Jokowi mengatakan, rencana kerja pemerintah harus berorientasi kepada hasil atau ada return ekonominya.

Baca Juga: Jokowi Minta Pengelolaan Fiskal Dilakukan Hati-Hati: Jangan Ada Rupiah Meleset dari Rencana

“Ini bolak-balik saya sampaikan, yang namanya anggaran itu diecer-ecer kepada dinas-dinas, nggak ada skala prioritas, nggak jelas, ada kenaikan 10% anggaran semua diberi 10%, nggak jelas skala prioritas yang mana,” ujar Jokowi.

Tidak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan agar anggaran Pembangunan tidak dipergunakan untuk rapat apalagi studi banding.

“Jangan sampai anggaran dipakai untuk rapat-rapat kebanyakan dan studi banding yang kebanyakan adalah itu masa lalu dan masa depan jangan sampai itu terjadi lagi,” kata Jokowi.

Menurut jokowi, rencana kerja pemerintah harus in line atau seirama antara pusat dengan daerah.

“Jangan sampai pusat ke kanan daerah ke kiri, kehilangan kita, akan kehilangan. Semuanya harus in line, semuanya harus seirama, misalnya pusat ingin meningkatkan produksi pangan, daerah malah mengkonversi sawah menjadi property, nggak sinkron namanya,” kata Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Minta Pengelolaan Fiskal Dilakukan Hati-Hati: Jangan Ada Rupiah Meleset dari Rencana

Oleh karena itu, Jokowi berharap Musrembangnas bisa menjadi sekrup penyambung agenda pembangunan pusat provinsi kabupaten dan kota.

“Agar semuanya in line, semuanya seirama dan semuanya tepat sasaran dan nanti hasilnya betul-betul dirasakan oleh rakyat,” ujar Jokowi.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x