Kompas TV nasional peristiwa

Menhub Imbau Pemudik Pulang Jumat atau Sabtu Ini untuk Cegah Kepadatan di Puncak Arus Balik

Kompas.tv - 12 April 2024, 04:50 WIB
menhub-imbau-pemudik-pulang-jumat-atau-sabtu-ini-untuk-cegah-kepadatan-di-puncak-arus-balik
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers, Kamis (11/4/2024). Budi mengimbau para pemudik untuk pulang pada Jumat (12/4/2024) atau Sabtu (13/4) untuk mencegak kepadatan lalu lintas pada puncak arus balik Lebaran 2024. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau para pemudik untuk pulang lebih awal, yakni pada Jumat (12/4/2024) atau Sabtu (13/4) untuk mencegah kepadatan pada puncak arus balik Lebaran 2024.

Pasalnya, kata dia, puncak arus balik diprakirakan akan terjadi pada Minggu (14/4) dan Senin (15/4).

"Kita memang harus me-manage (mengelola) hari-hari yang sudah ada. Kita ada empat hari, mulai besok sampai hari Senin, hari Selasa sudah masuk. Puncaknya diperkirakan adalah hari Minggu dan Senin," kata Menhub di KM 70 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Kamis (11/4).

"Oleh karenanya, baliknya (mudik) seperti Presiden waktu itu menganjurkan kembalinya lebih awal. Kalau bisa besok atau lusa, Sabtu."

Menurutnya, pada Jumat atau Sabtu ini, belum terjadi kepadatan kendaraan arus balik Lebaran 2024.

"Karena Minggu dan Senin itu pasti terjadi kenaikan yang besar," ujarnya.

Jika berkaca pada arus balik tahun lalu, Budi menyebut titik rawan kepadatan lalu lintas arus balik biasa terjadi di Salatiga hingga Semarang.

Baca Juga: Jadwal Ganjil Genap, One Way, Contraflow Arus Balik Lebaran 2024, Mulai 12 April

"Paling kritikal dari pengalaman tahun lalu adalah daerah Salatiga sampai ke Semarang," jelasnya.

"Karena dari Jogja, Surakarta, Ngawi, dan Madiun itu bertumpuk di sana. Bahkan juga dari Demak dan sebagainya."

Sedangkan berkaca dari kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) yang menewaskan 12 orang, Budi juga mewanti-wanti agar para pemudik menggunakan jasa bus atau travel resmi.

Berdasarkan hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), minibus Gran Max yang terlibat dalam kecelakaan di KM 58 Tol Japek merupakan travel tidak resmi atau gelap.

"Jadi ini penting untuk peringatan kalaupun terpaksa menggunakan travel tidak resmi. Tetapi kita menganjurkan agar saudara-saudara kita menggunakan yang resmi seperti bus dan sebagainya," ujarnya.

Dalam penyelidikan KNKT juga terungkap pengemudi Gran Max nahas itu selama empat hari sebelum kecelakaan sudah bolak-balik Ciamis-Jakarta untuk mengangkut penumpang. Waktu kerja yang tinggi itu diduga membuat sopir kelelahan karena kurang istirahat.

Budi meminta hal tersebut dijadikan pelajaran bagi para pemudik dan pengemudi yang akan melakukan perjalanan saat arus balik nanti. 

"Kami mengimbau cari kendaraan yang fit, sopir yang segar lalu pastikan jumlah penumpang tidak banyak, Ini penting sebagai peringatan," tegasnya.

Baca Juga: Evaluasi Puncak Arus Mudik Lebaran 2024, Menhub Budi Karya Sumadi Yakin Arus Balik Lebih Lancar


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x