Kompas TV nasional humaniora

Menag Yaqut Cholil soal Nyepi dan Ramadan Bersamaan: Momentum Introspeksi dan Saling Hormati Ritual

Kompas.tv - 10 Maret 2024, 11:25 WIB
menag-yaqut-cholil-soal-nyepi-dan-ramadan-bersamaan-momentum-introspeksi-dan-saling-hormati-ritual
Foto ilustrasi. Suasana peresmian Pura Agung Giri Natha Semarang sebagai destinasi wisata religi baru di Kota Semarang, Jawa Tengah. Perayaan Nyepi dan awal Ramadan tahun ini berlangsung bersamaan. (Sumber: Pemkot Semarang via Tribunews)
Penulis : Redaksi Kompas TV | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Awal Ramadan 1445 H tahun 2024 ini bersamaan dengan Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Nyepi yang beriringan dengan awal Ramadan jadi momentum introspeksi diri serta saling menghormati ritual dan tradisi.

"Catur Brata Penyepian, waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadhan juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi, keduanya adalah momentum introspeksi," ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Perayaan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 umat Hindu menyambut Nyepi dengan Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh. Di saat yang bersamaan, umat Islam sambut bulan puasa dengan Tarhib Ramadan dan Qiyamul-Lail.

Baca Juga: Selama Bulan Ramadan, TransJakarta Perpanjang Waktu Layanan di Jam Sibuk

Yaqut Cholil mengatakan, baik Nyepi maupun puasa Ramadan, menjadi momentum yang baik bagi umat Hindu dan Islam untuk melakukan introspeksi.

Umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian, yaitu Amati geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang). Sementara umat Islam selama Ramadan menjalani ibadah puasa.

Dalam semangat introspeksi, ungkap Menag, sikap saling menghormati sangat penting, karena adanya perbedaan ekspresi keberagamaan. Hari Suci Nyepi meniscayakan keheningan, sementara giat mengisi Ramadan, sarat dengan ekspresi syiar (keramaian).

"Mari saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing," kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: KAI Tambah 16 Perjalanan KA Jarak Jauh saat Libur Panjang Nyepi dan Awal Ramadan

Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan diperkirakan berlangsung pada momen yang beriringan. Menag Yaqut Cholil meminta Kanwil Kemenag provinsi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda dapat mengatur agar giat keduanya bisa tetap berjalan dengan semangat toleransi. 

"Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan, sehingga keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleran," ungkapnya. 

"Selamat merayakan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Semoga umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan," ujar Yaqut Cholil.

Penulis: Gading Persada


 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x