Kompas TV nasional rumah pemilu

Prabowo-Gibran Godok Pembentukan Badan Gizi Nasional untuk Program Makan Siang Gratis

Kompas.tv - 22 Februari 2024, 15:33 WIB
prabowo-gibran-godok-pembentukan-badan-gizi-nasional-untuk-program-makan-siang-gratis
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko, mengatakan pihaknya sedang menggodok kemungkinan pembentukan Badan Gizi Nasional untuk program makan siang dan susu gratis.

Menurut Budiman, program makan siang gratis membutuhkan pendekatan khusus, sehingga perlu dibentuk badan khusus.

Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan ke depannya akan dibentuk kementerian koordinator (kemenko) khusus untuk program tersebut.

Baca Juga: Hari Pertama Jadi Menteri, AHY Koordinasi dengan Pejabat dan Staf Kementerian ATR/BPN

"Karena urgensi program dan merupakan bagian dari program terbaik hasil cepat yang telah disampaikan oleh Prabowo-Gibran, sehingga memerlukan pendekatan khusus agar segera terlaksana, maka tidak tertutup kemungkinan dibentuk kemenko khusus untuk program ini,” jelasnya, Kamis (22/2/2024), dikutip Kompas.com.

“Sedang digodog kemungkinan akan dibentuk Badan Gizi Nasional," lanjut Budiman.

Sejumlah kementerian lain, kata dia, akan terlibat dalam koordinasi dan implementasi program, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Kesehatan, dan Kemendikbud Ristek.

Budiman mengatakan koordinasi dengan pemda dan pemdes masing-masing daerah akan lebih difokuskan pada penyediaan bahan pangan untuk program tersebut.

"Karena salah satu kunci keberhasilan program ini adalah pada ketersediaan bahan pangan dan sumber produksi pangannya," tuturnya.

Pada tahun pertama program makan siang gratis, lanjut dia, negara melalui APBN hanya akan membiayai sekitar 50-60 persen dari kebutuhan, atau sebesar Rp120 triliun.

Menurut dia, penghematan ini dapat dicapai melalui pendekatan collaborative farming bersama industri pangan swasta nasional dan BUMN pangan.

"Pemerintah akan mendapatkan supply bahan pangan sesuai kebutuhan program, sementara mitra-mitra industri pangan tersebut mendapatkan kepastian supply komoditi industrinya dari sumber produksi pangan yang sama di desa-desa mitra program," bebernya.

Baca Juga: Pernyataan Presiden Jokowi usai Resmikan Makassar New Port

"Industri pangan swasta nasional dan BUMN pangan ditargetkan untuk membiayai sekitar 40-50 persen dari kebutuhan modal produksi pangannya," imbuh Budiman.

Dengan pendekatan gotong royong produktif ini, kata dia, akan terbangun kondisi 'everybody happy'.

Ia juga mengatakan setiap pemangku kepentingan bakal mendapatkan manfaat dari program tersebut.

"Dengan tetap memastikan negara bisa memenuhi komitmennya memberi makan siang dan minum susu gratis secara efektif dan efisien," imbuh Budiman.


 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x