Kompas TV nasional rumah pemilu

Timnas AMIN Sebut Dugaan Kecurangan Pemilu Berupa Penggelembungan Suara Terjadi di 36 Provinsi

Kompas.tv - 16 Februari 2024, 20:55 WIB
timnas-amin-sebut-dugaan-kecurangan-pemilu-berupa-penggelembungan-suara-terjadi-di-36-provinsi
Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN Bambang Widjojanto dalam konferensi pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Dewan Pakar Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Bambang Widjojanto mengatakan pihaknya menemukan adanya dugaan kecurangan pemilu berupa penggelembungan suara.

Dalam konferensi pers yang digelar di Rumah Koalisi Perubahan, Jumat (16/2/2024), Bambang menyebut kecurangan pemilu ditemukan di 36 provinsi. 

“Kemarin, press conference menunjukkan dari 38 provinsi, 36 terjadi yang disebut dengan kecurangan itu atau penggelembungan suara, dan ada sekian banyak kabupaten, itu lebih dari 200 kalau nggak salah. Nanti datanya ada,” ucap Bambang, dipantau dari Breaking News KOMPAS TV.

Baca Juga: Bawaslu Temukan Pemilih Mencoblos Lebih dari Sekali di 2.143 TPS

Dia bilang temuan ini menunjukkan ada dugaan kecurangan yang masif dan tidak hanya berkaitan dengan proses penghitungan suara.

Ia menyebut ada dugaan kecurangan lain berupa politik uang dan politisasi bantuan sosial (bansos) yang mempengaruhi keputusan pemilih dalam memilih pasangan calon (paslon) tertentu.

“Ada kecurangan dalam bentuk lain yang tidak bisa dideteksi di situ, politik uang, itu kan dilakukan. Politisasi bansos, itu yang mempengaruhi tendensi dari para pemilih untuk memilih paslon tertentu,” jelas Bambang.

Tak hanya itu, kata dia, independensi aparat menjadi masalah tersendiri dan dapat dikategorikan sebagai bentuk kecurangan pemilu karena mampu mempengaruhi pilihan pemilih.

Serangkaian kecurangan tersebut, kata Bambang, terorganisasi dengan baik dan bukan suatu kebetulan semata. 

Baca Juga: Anies Ajak Masyarakat Laporkan Kecurangan Penghitungan Suara ke Bawaslu

Ia juga menyinggung film dokumenter Dirty Vote yang menurutnya hanya menjelaskan sebagian dari kecurangan-kecurangan dalam pemilu.

“Dalam bahasa saya, itu ada apa yang disebut dengan well planned (direncanakan dengan baik, red), well prepared (dipersiapkan dengan baik, red), ditutup dengan well organized (diatur dengan baik, red). Dirty Vote menjelaskan well planning (perencanaan yang baik, red) dan well preparing (penyiapan yang baik, red) dari kejahatan ini,” terang Bambang.

Timnas AMIN, imbuhnya, saat ini terus mengumpulkan bukti-bukti dugaan kecurangan pemilu dan berencana melapor ke Mahkamah Konstitusi (MK).


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x