Kompas TV nasional rumah pemilu

Hasto Sebut Ada yang Panik dengan Hasil Exitpool: Keluarkan Instruksi Bergerak Lebih Masif Dukung 02

Kompas.tv - 14 Februari 2024, 15:09 WIB
hasto-sebut-ada-yang-panik-dengan-hasil-exitpool-keluarkan-instruksi-bergerak-lebih-masif-dukung-02
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan atau PDI-P Hasto Kristiyanto di JCC Senayan, Minggu (21/1/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDI-P) Hasto Kristiyanto sebut ada yang panik dengan hasil exitpool yang menunjukkan kemenangan Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 di luar negeri.

Sehingga kemudian mengintruksikan untuk bergerak lebih masif memenangkan Prabowo-Gibran di luar negeri.

“Begitu hasil exitpool di luar negeri mengunggulkan pasangan Pak Ganjar dan Prof Mahfud, lalu ada pihak-pihak yang panik dan kemudian mengeluarkan instruksi untuk bergerak lebih masif lagi mendukung 02,” ucap Hasto dalam keterangannya, Rabu (14/2/2024).

“Maka kita cermati dan Ibu Ketua Umum (Megawati) dan para parpol ketua umum pendukung Ganjar-Mahfud akan berada di Teuku Umar.”

Baca Juga: Pesan Megawati Usai Mencoblos: Jangan Takut dan Ragu, Pilihlah dengan Hati Nurani

Sebab, sambung Hasto, pihaknya masih menerima laporan adanya intimidasi yang dilakukan pihak-pihak tertentu dalam Pemilu 2024. Namun, Hasto tidak mengungkapkan secara spesifik jenis intimidasi tersebut seperti apa.

“Intimidasi tetap masih diwarnai,” ucap Hasto.

Oleh karena itu, Hasto mengatakan Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud terus melakukan pemantauan proses Pemilu 2024. Salah satunya adalah dengan memonitor hitung cepat atau quick count perolehan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.

“Prinsip semuanya harus menegakkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat, rakyat punya hak untuk menyampaikan pilihannya denga kebenaran, pertimbangan Nurani dan tidak boleh dihambat oleh apapun,” tegas Hasto.

Baca Juga: Mahfud MD Usai Mencoblos: Keramaian Ini Semoga Menggambarkan Banyaknya Suara untuk Saya

“Dan Ibu Mega menegaskan bahwa hak konstitusional untuk memilih ini tidak bisa dihambat oleh persoalan teknis administratif. Jadi kami terus melakukan pemantauan.”


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x