Kompas TV nasional rumah pemilu

TPN Ganjar-Mahfud: Film Dirty Vote Ungkap Intervensi Penguasa dalam Pemilu 2024

Kompas.tv - 13 Februari 2024, 10:50 WIB
tpn-ganjar-mahfud-film-dirty-vote-ungkap-intervensi-penguasa-dalam-pemilu-2024
Poster film dokumenter Dirty Vote. (Sumber: Akun X @DirtyVote)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru bicara (jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim, menilai film dokumenter Dirty Vote karya Dandhy Laksono, telah mengedukasi masyarakat jelang hari pencoblosan Pemilu 2024.

Menurut dia, film tersebut membuat mata masyarakat terbuka tentang intervensi penguasa dalam gelaran pesta demokrasi. 

“Film ini mampu mengungkapkan berbagai kecurangan pemilu yang dilakukan secara masif, bahkan campur tangan kekuasaan Istana sangat kental terasa,” kata Chico dalam keterangannya, Selasa (13/2/2024).

Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Dirty Vote Mungkin Baru Ungkap 25 Persen Kecurangan: Masih Ringan, Masih Sopan

Selain itu, kata dia, intervensi pemerintah bahkan sudah sampai pada menekan kepala daerah, dan menggunakan aparat baik Polri maupun TNI hingga bantuan sosial (bansos).

“Dari film tersebut nampak kuatnya rekayasa pemilu yang diawali dengan manipulasi hukum di MK (Mahkamah Konstitusi),” kata Chico.

Bahkan, sambungnya, dugaan keberpihakan Istana terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dapat dilihat dari penunjukan penjabat (Pj) kepala daerah.

"Penunjukan Pj kepala daerah yang ditempatkan sebagai hak prerogatif presiden, melupakan proses yang seharusnya demokratis.”

“Tekanan terhadap kepala daerah, kepala dinas, kepala desa, hingga kelompok demokrasi oleh oknum TNI-Polri yang seharusnya bertindak netral; hingga penyalahgunaan anggaran negara melalui bansos,” katanya.

Baca Juga: Alasan Kubu Prabowo Tak Laporkan Film Dirty Vote, Sebut Ada Amarah Publik

 

Dari fakta-fakta yang dibeberkan dalam Dirty Vote, Chico menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melupakan nilai-nilai integritas.

“Dalam pertimbangan akal sehat, nurani, dan moral, kami sungguh tidak menyangka Pak Jokowi sudah berubah seperti itu."

“Menempatkan kekuasaan di atas segalanya. Berbagai rekayasa kecurangan tersebut sangat merugikan Ganjar-Mahfud," ujarnya.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x