Kompas TV nasional politik

Gaduh Isu Menkeu Mundur, Megawati: kalau Semua Saya Suruh Mundur, yang Rugi Bangsa dan Negara

Kompas.tv - 8 Februari 2024, 23:41 WIB
gaduh-isu-menkeu-mundur-megawati-kalau-semua-saya-suruh-mundur-yang-rugi-bangsa-dan-negara
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat wawancara eksklusif di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (8/2/2024). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri angkat bicara terkait isu Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Jokowi.

Hal itu diungkapkan Megawati menjawab pertanyaan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi selaku host ROSI, Kamis (8/2/2024). Rosianna bertanya, adakah Sri Mulyani sempat mendiskusikan rencananya untuk mundur dari kabinet Jokowi dalam pertemuan diskusi rutin yang kerap digelar Megawati dengan sang Menkeu.   

Alih-alih menyebut dirinya secara gamblang menyarankan Sri Mulyani untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju, Megawati justru mengungkap potensi kerugian yang akan ditanggung bangsa dan negara bila sang Menkeu mundur. Pasalnya, posisi Menkeu sebagai bendahara negara adalah posisi krusial dalam kabinet.

"Kalau semua hanya saya suruh mundur saja, yang rugi siapa? Bangsa dan negara. Apalagi yang namanya seperti Menkeu," tutur Megawati menjawab pertanyaan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi selaku host ROSI.

Apalagi, sambung Megawati, sisa masa jabatan kabinet Jokowi tersisa tinggal delapan bulan.

"Jadi saya bilang ke para menteri, (untuk) stay (tetap tinggal). Why? (Kenapa?) Karena kalau ada orang yang mau dimasukkan, ini kan pasti berebut, tapi kalau hanya (tinggal) delapan bulan, apa yang mau dikerjakan?" 

Baca Juga: Pernyataan Sri Mulyani Singgung Gunting Pita Peresmian Proyek saat Pidato di Jayapura

Megawati menambahkan, perlu hitung-hitungan yang matang dalam mengambil keputusan untuk kepentingan negara. Semisal perhitungan mencari pengganti yang benar-benar paham dan mengerti rancangan kerja yang sudah dibuat, jika para menteri, khususnya menteri dari PDI Perjuangan hingga Menkeu Sri Mulyani mundur dari Kabinet Indonesia Maju. 

Di sisi lain, menteri pengganti tersebut juga harus menyelesaikan tugas dalam waktu delapan bulan sebelum masa jabatan kabinet berakhir. 

Belum lagi adanya potensi berbagai kepentingan politik yang menginginkan kursi menteri di akhir pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Kalau semuanya dikeluarkan padahal banyak yang bagus, terus digantikan oleh seseorang yang keinginannya hanya menjadi menteri tetapi sisi pengetahuan politik, pengetahuan saintifik dia ternyata tidak sesuai, saya enggak bisa bayangkan," jelasnya.

Baca Juga: Hasto Ungkap Sri Mulyani Bertemu Megawati, Bahas Apa?

"Coba Menkeu diganti, cari calonnya siapa, nanti saya jawab. Karena memang saya maunya bangsa saya beres semua sejahtera, sesuai perundangan, bukan maunya saya," pungkasnya.  

Adapun diskusi Megawati dengan Sri Mulyani diungkap oleh Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. 

Hasto mengatakan, Megawati rutin menggelar pertemuan dengan Sri Mulyani lantaran keduanya merupakan Dewan Pengarah di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Hasto menyebut pertemuan tersebut turut membahas mengenai kondisi bangsa Indonesia saat ini. 

"Bu Sri Mulyani dan Bu Mega, karena sering bertemu di BRIN secara tertutup ya, saya tidak bisa menyampaikan apa yang dibahas. Tetapi yang pasti, itu adalah kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," kata Hasto di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, (4/2/2024).


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x