Kompas TV nasional rumah pemilu

Anies Soroti Mahasiswa Bayar UKT Pakai Pinjol: Negara Harus Ambil Alih Biaya Kuliah

Kompas.tv - 4 Februari 2024, 22:22 WIB
anies-soroti-mahasiswa-bayar-ukt-pakai-pinjol-negara-harus-ambil-alih-biaya-kuliah
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saling menanggapi dalam debat capres terakhir di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam. (Sumber: Tangkapan layar KompasTV)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, menyoroti fenomena mahasiswa bayar uang kuliah tunggal (UKT) melalui skema cicilan pinjaman online (pinjol) dalam debat capres terakhir di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

Ketika memberikan pertanyaan kepada capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Anies mengatakan Kampus Merdeka bukan berarti masing-masing universitas atau perguruan tinggi dapat menaikkan uang kuliah dengan semena-mena.

Pasalnya, kata dia, itu akan membuat mahasiswa kesulitan membayar uang kuliahnya hingga terlilit utang.

Baca Juga: Kritik Bansos, Anies: Tidak Usah Dirapel, Harus Tepat Sasaran, Bukan Dibagikan di Pinggir Jalan

“Kampus Merdeka itu baik, tapi bukan berarti merdeka untuk menaikkan ongkos, bukan berarti menggunakan segala cara untuk bisa mendapatkan dana dari mahasiswanya,” kata Anies.

“Belakangan kita mendengar fenomena ini. Bahkan ada yang kesulitan UKT, malah dianjurkan menyelesaikan lewat pinjol,” sambungnya.

Ia lantas menanyakan pandangan Ganjar terkait masalah ini. Ganjar pun berpendapat liberalisasi pendidikan harus dihentikan.

Anies kemudian menambahkan, pihaknya melihat pendidikan tinggi sebagai pembentuk kelas menengah Indonesia karena mampu meningkatkan status ekonomi masyarakat.

Dalam hal ini, menurut dia, negara harus hadir dengan menempatkan pendidikan tinggi sebagai eskalator sosial ekonomi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada periode 2014-2016 itu mengatakan biaya pendidikan tinggi disediakan oleh dua pihak yakni orang tua dan negara.

“Unsur negara harus lebih besar. Negara harus ambil alih biaya itu, bukan justru malah dibebankan ke universitas, supaya dosen bekerja pada pengajarannya, penelitiannya, pengabdian kepada masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga: Anies Pakai Bahasa Isyarat saat Buka Debat Capres Terakhir: Waktunya Perubahan

Anies memandang pembiayaan pendidikan oleh negara adalah investasi sekaligus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Biayanya, negara yang masuk, ini sebagai investasi. Nanti negara dapat pendapatan ketika mereka (mahasiswa) jadi kelas menengah, mereka bekerja, mereka memberikan pajak bagi negara. Bukan pendapatan ketika mereka sedang sekolah,” papar Anies.

“Negara menciptakan universitas sebagai eskalator ekonomi,” pungkasnya.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x