Kompas TV nasional politik

Istana soal Hasto dan Risma Sebut Menteri Jokowi Sudah Tak Nyaman: Narasi Politik Tidak Sesuai Fakta

Kompas.tv - 31 Januari 2024, 10:34 WIB
istana-soal-hasto-dan-risma-sebut-menteri-jokowi-sudah-tak-nyaman-narasi-politik-tidak-sesuai-fakta
Presiden Joko Widodo mengumumkan menteri Kabinet Indonesia Maju di teras depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Sumber: Kominfo)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah isu yang menyebutkan para menteri Kabinet Indonesia Maju tidak nyaman dan tidak kompak jelang Pemilu 2024. Ari pun memastikan isu tersebut tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya.

Demikian Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana merespons pernyataan Hasto Kristiyanto yang mengaku mendapat kabar tidak kompaknya menteri Jokowi dari Mensos Tri Rismaharini.

“Narasi politik itu jelas tidak sesuai fakta yg sesungguhya,” kata Ari dikutip dari Antara, Rabu (31/1/2024)..

Ari pun menilai ada pihak yang sengaja menyebar isu atau narasi politik yang berlebihan dan tendensius. Dengan mengatakan kabinet tidak kompak, suasana kerja tidak nyaman, menteri tidak dilibatkan dalam rapat Tim Penilai Akhir (TPA), menteri diperiksa ketat masuk istana, hingga wacana menteri minta mundur.

Baca Juga: Jokowi Dinilai Gagal Lakukan Pemberantasan Korupsi hingga Akhir Jabatan, IPK Turun Peringkat

Rangkaian plot cerita tersebut, kata Ari, seolah-olah dibangun untuk mempersepsikan para menteri kecewa dengan kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Padahal, kalau teman-teman media mengikuti suasana menjelang sidang kabinet paripurna atau rapat terbatas kabinet, menteri-menteri ngeriung, saling sapa, ngobrol, atau bercanda satu sama lain. Tidak ada suasana pemilu dalam rapat-rapat kabinet,” ujar dia.

Bahkan, sambung Ari, hal itu juga terjadi dengan para menteri yang berasal dari latar belakang partai politik yang beragam dan berada dalam koalisi pilpres yang berbeda.

“Silaturahim antar-menteri tetap terjalin dengan baik tanpa harus terganggu situasi politik jelang pemilu,” kata dia.

Dalam keterangannya, Ari juga membantah adanya pemeriksaan yang diperketat bagi para menteri untuk mengikuti sidang atau kabinet. Menurutnya, pemeriksaan masuk dan keluar istana berjalan seperti biasanya sesuai SOP pengamanan di lingkungan Istana oleh Paspampres.

Baca Juga: ICW Beberkan Pemicu Indeks Persepsi Korupsi Stagnan: Jokowi Sibuk Cawe-cawe Urusan Politik

“Rapat kabinet dan rapat TPA disiapkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Semua isu kebijakan dibahas di atas meja,” jelas Ari.

“Semua menteri punya kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat dan gagasannya. Presiden juga membuka ruang-ruang perdebatan sebelum diputuskan oleh Bapak Presiden (Jokowi).”

Oleh karena itu, Ari berharap tidak ada lagi narasi-narasi politik yang dikaitkan dengan suasana kerja kabinet. Sebab apa yang dikerjakan para menteri dan presiden dilakukan untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Saya berharap suasana kerja kabinet yang sudah sangat baik, yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, jangan justru diganggu dengan narasi-narasi politik yang hanya dirancang untuk kepentingan sesaat, apalagi hanya untuk menurunkan tingkat kepercayaan dan kepuasan masyarakat pada pemerintahan Presiden Jokowi,” tegasnya.


 

Sebelumnya diberitakan KOMPAS TV, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan cerita Menteri Sosial Tri Rismaharini soal suasana rapat kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

“Ibu Risma menceritakan sekarang bagaimana suasana rapat kabinet. Bahkan ketika mau rapat, itu diperiksa, ada unsur-unsur ketidaknyamanan,” kata Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x