Kompas TV nasional politik

Hasto Nilai Pernyataan Guntur Singgung Nasib Jokowi Bentuk Kekecewaan Semakin Banyak Intimidasi

Kompas.tv - 31 Januari 2024, 06:15 WIB
hasto-nilai-pernyataan-guntur-singgung-nasib-jokowi-bentuk-kekecewaan-semakin-banyak-intimidasi
Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI yang juga putra sulung Presiden ke-1 RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra saat memberikan orasi di acara bertajuk Rock and Roll Days di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud, Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta, Senin (29/1/2024). (Sumber: YouTube Rumah Aspirasi Ganjar Pranowo/KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI yang juga putra sulung Presiden ke-1 RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra yang menyinggung nasib Presiden Jokowi setelah Ganjar-Mahfud menang dinilai sebagai bentuk akumulasi kekecewaan. 

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Hasto Kristiyanto menjelaskan selama ini masyarakat berharap Presiden Jokowi bisa menjaga Pemilu 2024 berjalan demokratis. 

Belakangan harapan tersebut seolah sirna dengan sikap dan pernyataan-pernyataan Jokowi hingga berujung kepada gerakan positif untuk mendukung pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memenangkan Pilpres 2024. 

"Semakin banyak intimidasi oleh oknum-oknum aparat, maka semakin banyak rakyat yang bergerak melakukan koreksi atas penyalahgunaan kewenangan itu," ujar Hasto ujarnya di Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

Hasto meyakini Ganjar-Mahfud dapat memenangkan Pilpres 2024, apalagi saat ini sentimen positif terhadap pasangan Capres-Cawapres yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Perindo dan Partai Hanura semakin tinggi. 

Baca Juga: Respons Istana soal Pernyataan Guntur Soekarnoputra Singgung Nasib Jokowi jika Ganjar-Mahfud Menang

Menurutnya pernyataan Guntur Soekarnoputra yang mendorong para kader partai pengusung, relawan, simpatisan dan pendukung untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres sangat wajar lantaran penilaian positif dari masyarakat semakin meningkat. 

"Di tengah berbagai bentuk intimidasi penghadangan justru rakyat berdatangan pada kampanye hajatan rakyat yang dilakukan oleh Ganjar Mahfud. Ya kalau Ganjar-Mahfud menang karena itu memang gerakan positif terhadap Pak Ganjar dan Pak Mahfud," ujar Hasto. 

Tekait nasib Presiden Jokowi yang sempat disinggung oleh Guntur, Hasto menilai hal tersebut pasti akan terjadi. Sebab, pada 20 Oktober 2024 nanti, Jokowi mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden. 

Di sana juga akan terlihat bagaimana kelanjutan dari sikap Jokowi dalam Pilpres 2024. 

"Nasib Pak Jokowi bagaimana? 20 Oktober berdasarkan ketentuan konstitusi, Pak Jokowi menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai presiden. Kita harapkan tugas itu dapat ditambahkan dengan legacy untuk Pemilu yang demokratis, Pemilu yang tanpa intimidasi," ujar Hasto. 

Baca Juga: Surya Paloh Buka Suara soal Peluang Koalisi dengan Ganjar-Mahfud

Sebelumnya Guntur Soekarnoputra menyinggung soal nasib Jokowi bisa ditentukan setelah Ganjar-Mahfud menang Pilpres 2024.

Hal itu diucapkan Guntur saat orasi di acara bertajuk "Rock and Roll Days" di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud, Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta, Senin (29/1/2024). 

Guntur menilai jika kemenangan Ganjar sudah tercapai, maka urusan lainnya akan mudah. Termasuk, kata dia, mengurus Presiden Jokowi.
 
"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, maka gampang itu Jokowi mau diapain, terserah," ujar Guntur di hadapan para relawan Ganjar-Mahfud.


 


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x